66 || DIA SIAPA!?

5.9K 679 89
                                    


YUHUUU GIMANA DEPRESOT KARENA TUGAS?
SAMA AKU JUGA. BESOK UDAH MULAI MASUK DAN ADA TUGAS YANG BELUM AKU KERJAIN SAMA SEKALI.

YUK VOTE+KOMEN NYA DULU!

AKU UDAH BELA-BELIN UP BUAT KALIAN

ABSEN PAKE ASKOT KALIAN YA!

⚠️ CHAPTER INI BAKALAN BIKIN KALIAN MIKIR DAN MENEBAK-NEBAK ⚠️

HAPPY READING

...

Arion dari tadi menghela nafas dan berusaha bersabar pasalnya saat ini Arion sedang melatih Vana agar lebih mahir dalam bela diri, sedangkan Vana yang di latih malah asik bermain dengan kucing nya yang bernama Vava.

"Ana ayo latihan lagi," bujuk Arion seraya mengangkat lengan Vana agar segera bangkit dari lantai.

"Tunggu, si Vava masih mau di elus-elus," Vana tetap keukeh mengendong Vava.

"Kucing di elusin mulu, sedangkan gue di gebukin mulu." dumal Arion yang terlihat sangat sebal.

Bagaimana tidak sebal? orang setiap Arion minta di sayang-sayang ehh si Vana malah selalu memukulnya habis-habisan.

Vana yang mendengar dumalan Arion pun menarik sudut bibirnya. Vana meletakkan Vava di kandang yang ada di dekat nya, Lalu Vana segera menghampiri Arion,"sayang kamu marah?" tanya Vana dengan telapak tangan yang mengelus lembut rahang tegas Arion.

Arion memeluk Vana lalu ia menduselkan kepala nya di ceruk leher Vana,"gue juga mau di sayang-sayang Naa," rengek Arion dengan manja.

"Kan ini udah di sayang-sayang."

"Cium," pinta Arion seraya menunjuk pipi nya.

"Sini," Vana menarik rahang Arion lalu ia langsung mencium pipi Arion.

"Udah kan?" tanya Vana.

Arion mengangguk,"ayo sekarang latihan lagi."

Mereka berdua memulai latihan, Vana berusaha keras agar bisa menumbuk wajah tampan Arion, karena kata Arion Vana harus membuatnya berdarah terserah di bagian mana saja kecuali di bagian kemauan bisa-bisa hancur sudah masa depan Arion jika Vana menendang junior nya.

Buhg!

Vana menghantam keras rahang Arion namun rahang Arion tetap saja tak terluka sedikit pun hanya ada goresan kecil itu pun tak mengeluarkan darah.

Buhg!

Arion membalas pukulan Vana, Arion memukul Vana di bagian lengan.

Bugh!

Bugh!

Buhg!

Vana menonjok dada bidang Arion berkali-kali,"ish gaboleh bales! Aku aduin ke papa nih!" isak nya.

Arion melotot kaget, gadisnya ini sepertinya sudah gila, yang nama nya tanding ya harus saling pukul. lah ini di pukul balik malah nangis lebih parah nya dia mau ngadu ke papa nya.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang