Happy reading~
Pagi ini Arion tengah duduk manis di ruang tamu tentunya di rumah Vana. Arion duduk di tuang tamu di temani opa-Jovan sembari meminum teh hangat.
Arion sama sekali tak gugup, bahkan ia sangat senang bisa dekat dengan Jovan menurutnya hitung-hitung PDKT sebelum jadi mantu.
"Jadi kamu suka basket?" tanya Jovan
Arion mengangguk. "iya saya suka."
"Kapan-kapan kita bisa tanding basket, saya meskipun tua begini, tenaga saya masih seperti anak muda," Jovan membanggakan dirinya di depan Arion.
Arion membalas dengan tawa ringan.
"Haii opa! Hai Lion!" sapa Vana seraya menampilkan senyuman manis hingga menampilkan gigi-gigi nya yang tersusun rapi.
"Morning cucu opa."
"Opa saya pamit berangkat dulu," pamit Arion lalu mencium tangan Jovan dengan sopan.
Vana juga berpamitan lalu mencium punggung tangan Jovan, "opa Vana berangkat dulu!"
Lalu Vana segera keluar rumah dan berjalan menuju motor sport milik Arion.
Setelah Vana sudah menaiki motor tersebut, Arion segera menamcap gas nya dan Arion kini akumembelah jalan pagi yang masih terasa sejuk ini.
...
Vana sudah berada di kelas nya begitupun dengan Arion. Saat ini Arion masih sibuk dengan ponsel nya tentu saja bermain game.
Tak lama kemudian suara tawa seseorang, Arion hafal betul ini suara siapa. Tentu saja suara tawa Bambam dan Juna.
"Wassap!!" teriak Bambam.
"Berisik!" desis Arion.
"Eh bos, foto lo pas lagi pelukan sama Cindy kok di pasang di papan pengumuman?" tanya Juna pada Arion.
Karena saat berjalan menuju kelas tadi mereka melewati papan pengumuman dan tak sengaja melihat papan tersebut. dan isinya begitu mengejutkan yaitu Arion yang sedang berpelukan dengan Cindy.
Arion mennaikkan satu alis nya, "hah? Foto apaan?" tanya Arion masih bingung.
Bambam membuka handphone nya lalu ia menemukan sesuatu di beranda instagram nya, "nah! Foto ini!" pekik Bambam seraya menunjukan layar handphone nya.
"Bangsat!"
Brak!
Arion menggebrak meja nya lalu ia segera berlari menuju kelas Vana, ia tak mau gadisnya salah paham tentang foto tersebut.
Andino mengepalkan tangannya menahan emosi, ia sangat marah pada Arion. Bagaimana pun ia sudah menganggap Vana sebagai Adiknya.
Leo menepuk pelan punggung Andino berusaha meredakan emosi nya.
...
Brak!
Pintu kelas Vana di gebrak dengan kencang di dalam sana sudah ada guru yang sedang mengajar.
"Permisi bu, saya pinjem Vana nya sebentar," izin Arion lalu ia segera menarik pergelangan tangan Vana untuk di ajak keluar dari kelas.
"E-eh? Mau kemana?" tanya Vana yang terlihat bingung.
"Ikut bentar ya?" ucapnya lembut.
Vana mengangguk mengiya kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]
Teen Fiction[⚠️𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀⚠️] [⚠️𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁⚠️ !!-𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐓𝐄𝐊𝐀-𝐓𝐄𝐊𝐈 𝐃𝐀𝐍 𝐌𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑𝐈-!! --- Kisah ini menceritakan seorang gadis pecinta kinderjoy, d...