54 || Bangkit

6.5K 771 347
                                    

Kalian terhibur tidak sama cerita ku?

Sumpah dari tadi malem aku bacain komen kalian asli bengek bgtt!!

Yok! Komen! Vote! Dulu!

Nah kalo udah baru lanjot!

Happy reading~

Mobil tersebut menubruk Vana hingga membuat badan Vana terpental dan melayang, jadi banyangan nya kek Suho pas lagi di tabrak itu lo gaes yang di drama 'True Beauty' kalian tau kan!

Yaps anggap aja begitu.

Semua orang di sekitar berteriak histeris dan segera menolong Vana.

Pangeran dan inti HADES lainnya segera menghampiri Vana yang sudah terkapar dengan kepala yang di penuhi darah.

"Vana! Van!" Pangeran menepuk pipi Vana berharap Vana merespon panggilan nya.

Namun tetap saja nihil Vana tetap tam sadarkan diri dan darah yang keluar kari kepalanya semakin banyak.

"Bawa ke masuk ke mobil saya sekarang!" desak orang yang menabrak Vana.

Karena tak ada waktu lagi untuk berdebat Pangeran langsung membawa Vana masuk ke mobil orang tersebut.

"Cepet!" bentak Pangeran.

Pria tersebut segera melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sedangkan inti HADES yang lain mengikuti arah mobil tersebut dari belakang.

Karena kecelakaan ini media di buat heboh, ya kalian tau kan Vana adalah anak dari orang terkaya di Asia.

"Vana plis jangan tidur." ucap Pangeran dengan suara parau.

Pangeran terus merengkuh tubuh Vana, ia menyesali ucapannya di kanti tadi ia benar-benar takut kehilangan Vana.

Mobil tersebut berhenti tepat di depan pintu utama rumah sakit.

Pangeran segera membawa Vana keluar dari mobil, para perawat yang melihat keadaan Vana langsung gerak cepat mereka langsung membawa Vana ke ruang oprasi.

Mereka gerak cepat Karena saat ini Vana sudah kelihlangan banyak darahnya.

Semua perawat dan dokter masuk me ruang oprasi mereka akan menangani Vana sebisa mungkin.

Pangeran duduk lemas di kurisi yang disediakan rumah sakit.

Kebetulan sekali rumah sakit yang Vana tempati ini sama dengan rumah sakit yang Arion tempati.

Para inti HADES yang lainnya baru sampai di rumah sakit, mereka segera menemui Pangeran.

"Vana gimana?" tanya Andino dengan nafas yang masih terputus-putus akibat berlarian.

"Masih ditangani dokter," jawab Pangeran.

Andino menepuk pundak Pangeran berusaha memberi kekuatan karena ia juga pernah mengalami hal ini.

Dari ujung koridor bisa dilihat Iren berlarian mencari keberadaan Pangeran, tadi ia sempat di beri kabar oleh Andino jika Vana kecelakaan.

Setelah mengetahui posisi Pangeran Iren segera berlari di sepanjang koridor rumah sakit, tangan Iren sudah gatal ia ingin sekali mencabik-cabik orang yang sudah berani mencelakai adiknya.

Entah itu tak sengaja atau di sengaja Iren tetap akan menghabisi orang tersebut.

Bugh!

Iren memberi bogeman ke rahang Pangeran, ia benar-benar kesal dengan Pangeran karena Adik laki-laki nya ini tak becus menjaga Vana.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang