55 || Dokter Indosiar

7K 695 178
                                    

Plisss gue bengek baca komen kalian!!!

Oke karena kalen udah bikin aku ngakak🤧😂

Langsung ku kasih up!

Happy reading~

"Jadi sebenarnya saya cuma ngeprank kalian," ujar si dokter dengan tampang watados nya.

Juna mendelik kaget,"dasar dokter indosiar lu! Drama mulu!!"

"Heheh maaf," dokter tersebut malah cengengesan.

"Jadi adek saya gimana?" tanya Iren.

"Pasien selamat, tapi dia mengalami amnesia akibat benturan yang terlalu keras di kepalanya" ujar dokter tersebut.

Semuanya kaget setelah mengetahui fakta bahwa Vana mengalami amnesia.

"Jangan terlalu memaksa pasien untuk mengingat masa lalu nya karena itu akan berdampak buruk bagi kesehatan pasien," beritahu dokter tersebut.

"Sekarang pasien sudah bisa di pindahkan, jadi kita tinggal menunggu pemulihan nya saja."

Mereka semua mengangguk paham.

"Baik saya selaku dokter indosiar pamit undur diri." setelah mengucapkan hal tersebut dokter itu langsung melenggang pergi.

"Untung lo dokter kalo bukan ugh udah gue sleding lo!" Juna sangat kesal dengan dokter tersebut.

"Vana amnesia?" Arion membeo.

Zera mengelus punggung putranya,"Vana bakal sembuh kok kamu tenang aja."

"Gimana Rio mau tenang kalo Vana aja yang inget sama Rio," ucap Arion parau.

...

Beberapa hari kemudian semuanya berjalan kembali normal, yang pelajar kembali bersekolah dan yang kerja kembali bekerja.

Begitupun dengan Arion hari demi hari keadaannya semakin membaik, dan sekarang ia sedang menjaga Vana.

Meskipun Vana sering kali bersikap dingin dan cuek pada nya, tapi ia tak akan menyerah untuk mengembalikan semua ingatan Vana yang hilang.

"Ana makan dulu," titah Arion seraya memberikan sesuap bubur ayam.

"Gue kenyang."

"Aku Van bukan Gue," Arion sudah mengingatkan Van berulang kali agar Vana menggunakan logat Aku-Kamu.

"Iya aku kenyang."

Arion pun meletakkan mangkuk bubur tersebut, lalu ia kembali menatap Vana.

"Besok lo udah boleh pulang," ujar Arion.

Vana hanya mengangguk.

"Ana kita ini sebenernya pacaran," beritahu Arion dengan nada sungguhan.

Vana memutar bola mata jengah,"plis deh kamu udah berkali-kali ngucapin kalimat itu."

"Gue serius Van," Arion meraih tangan Vana berusaha meyakinkan gadisnya ini.

"Oke gue gak percaya."

Vana kembali merebahkan tubuhnya lalu ia menutup mata nya.

Karena gemas Arion pun mencium bibir Vana sekilas lalu ia segera merubah raut muka nya menjadi sedatar mungkin.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang