56 || Mereka Kenapa Sih?

6.4K 747 93
                                    

Minggu enaknya ngapain nich?

Ya baca wattpad lah!

Jangan lupa vote and komen nya!

Happy reading~

Malam ini Vana sudah berada di kamarnya, jadi ia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, kalian inget kan si dokter indosiar? dia itu sebenernya ayah nya dokter Dirga iya mereka emang sama-sama tolol.

Dokter indosiar tadi sudah bersepakat merencanakan sesuatu dengan Vana, jadi Vana menyuruh dokter indosiar agar memberitahu kepada semuanya bahwa Vana mengalami amnesia, namun faktanya Vana tidak lah mengalami amnesia.

Vana sengaja berpura-pura amnesia karena ia ingin melihat bagaimana ekspresi mereka saat melihat Vana mengalami amnesia, disini Vana juga akan merubah si kan ya menjadi lebih dingin.

Tok..tok..

Suara ketukan pintu tersebut membuat Vana menghentikan kegiatan nya sejenak.

"Siapa?"

"Gue," ini adalah suara orang yang paling Vana benci siapa lagi jika bukan Arion si pemimpin HADES.

Vana menjambak rambutnya frustasi, kenapa ia harus bertemu makhluk se-sempurna Arion, kan jantung Vana gak sehat kalo terus-terusan deket sama Arion.

Ceklek!

Vana membuka gagang pintu dengan kasar hingga membuat Arion kaget.

"Astaga jadi cewek yang kalem dong," ucap Arion lalu ia nyelonong masuk tanpa meminta ijin kepada sang pemilik kamar.

"Gak sopan banget sih!?"

Arion tak mengindahkan ocehan Vana, ia masih asik merebahkan tubuhnya di ranjang empuk kebanggaan Vana.

"Kenapa berdiri di situ? Sini," Arion menepuk samping ranjang nya mengisyaratkan agar Vana ikut merebahkan tubuhnya.

Vana memutar bola mata jengah,"kenapa ganggu mulu sih!?"

"Gue mau tidur di sini," ujar Arion dengan sangat enteng nya.

Vana membulatkan matanya dengan sempurna,"HAH!?"

"Gak usah kaget gitu, dulu kita juga sering tidur bareng kok."

Vana mendudukkan bokong nya di tepi ranjang,"alah bullshit! "

Arion menduselkan kepalanya di perut rata Vana.

"Gue beneran, gue sayang beneran sama lo Van hiks," benar! saat ini pemimpin HADES yang gagah berani ini menangis di harapan seorang gadis bernama Zavana.

Vana kaget saat mendengar suara sesugukan dari Arion,"gausah pura-pura, kamu pikir aku bakal percaya gitu?"

"Beneran Van beneran, gue sayang banget sama lo, pliss lo kenapa bisa amnesia sih."

Arion saat ini sangatlah menggemaskan, hidung yang memerah mata yang berair, hal itu sudah membuat Vana gamas ingin menguyel-uyel pipi Arion.

"Alah modus!"

Arion semakin mengeratkan pelukannya,"enggak Naa hiks beneran."

"Cengeng banget," ejek Vana.

Arion semakin cemberut,"Annaaaaaa," rengek Arion.

Vana menahan diri agar tak menarik sudut bibirnya, karena ia sangat gemas dengan tingkah Arion saat ini.

"Apa buktinya kalo kita dulu pacaran?" tanya Vana pada Arion.

"Lo dulu suka banget minta kinderjoy ke gue, terus dulu lo pernah kecemplung got dan itu gue yang mandiin," Arion bercerita pada Vana dengan diiringi sesugukan.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang