34 || Amanda Syaiton

9K 762 75
                                    

Happy reading~

"Rio pliss gue tau kalo gue gak bisa milikin lo tapi setidaknya lo terima gue jadi temen lo lagi, kasi gue kesempatan ke dua," pinta Amanda dengan mata berkaca-kaca.

Arion menghela nafas pelan. "oke!"finalnya, apa salah nya memberi kesempatan kedua jika memang Amanda ingin berubah menjadi yang lebih baik.

Air mata Amanda menetes, "makasih," sangking senangnya Amanda memeluk Arion dengan erat, dan gobloknya Arion membalas pelukan tersebut.

Mereka bersua sedang berada di rooftop sekolah, jadi Amanda tadi meminta Arion agar menemuinya di rooftop.

Karena Arion bosan di ganggu terus-menerus akhirnya dia menuruti kemauan Amanda.

Yaps ini memang termasuk salah satu rencana Amanda agar bisa dekat kembali dengan Arion, kalian ingat bukan jika Amanda akan menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan Arion.

Arion melepas pelukan tersebut. "udah gue balik dulu."

Arion pergi meninggalkan Amanda yang sedang tersenyum licik di belakang nya.

Arion menuju kantin tentu saja ia ingin menemui gadisnya itu siapa lagi jika bukan Vana.

Seperti biasa kantin sangat ramai, ia langsung menuju bangku inti HADES yang juga sudah ditempati Vana dan kedua sahabatnya.

"Hai bebe," sapa Arion dan langsung mencium pipi gadisnya ini dengan gemas.

"Emm haii."

"Suapin dong," pinta Arion dengan nada manja.

Oke Arion manja mode on.

Vana menyuapkan sesendok siomay kepada Arion, lalu dengan cepat Arion menerima suapan tersebut.

"Tadi habis dari mana?" tanya Vana.

"Habis dari rooftop," jawab Arion jujur.

Vana hanya mengangguk mengiyakan.

...

Entah kenapa tadi saat Vana ingin ke kamar mandi tiba-tiba Amanda memanggilnya dan mengajaknya bertemu di tangga menuju lantai lima di gedung 6A. Gedung tersebut adalah gedung khusus untuk anak kelas 10.

Jadi yang Vana pikirkan dari tadi adalah itu ia masih bingung apa tujuan Amanda mengajaknya, dan kebetulan juga ia mempunyai firasat buruk.

Sekarang Vana sedang berada di kelas, di depan guru sedang menjelaskan materi, tapi Vana sama sekali tak menyimak karena pikirannya masih tertuju pada Amanda.


"Sstt van!" Olla memanggil Vana dengan nada lirih agar tak ketahuan oleh guru.

Vana masih saja tak menggubris.

"Ekhem!" Gissel sengaja berdeham keras agar sahabatnya ini sadar dari lamunan nya.

"Huekhem!" sekarang giliran Olla.

"Ekh—"

"Kalian ini ngapain!? Lomba batuk!?" bentak Gala di depan sana seraya berdecak pinggang.

Vana langsung sadar dari lamunan nya.

"Eh ngapain si botak?" tanya Vana lirih pada Olla yang berada di bangku sampingnya.

"Zavana! Berani banget kamu ngatain bapak botak!?" tamat sudah riwayat Vana.

Vana meringis pelan. "ahh bapak salah denger," elaknya.

Mata Gala semakin melotot mendengar ucapan Van, "kalian bertiga keliling lapangan 50 kali! Tanpa bantahan!" perintah Gala.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang