𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]

EXTRACHAP || 03

• EDISI DI BUANG SAYANG •

• • •

HAPPY READING

"Kenapa?" tanya Arion yang melihat keanehan pada gadisnya.

"Umm gapapa, kamu gak ke kantor?" tanya Vana seraya mendudukkan bokong nya di pinggiran ranjang.

Arion menggeleng manja,"mau du rumah aja."

"Nanti kalo kerjaan kamu numpuk gimana?"

"Ya di kerjain sama karyawan."

"Itu nama nya gak tanggung jawab," cibir Vana.

"Biarin."

"Dede bayi nya udah jadi, ko bisa cepet banget ya," celetuk Vana yang membuat Arion menoleh secara tiba-tiba.

"Serius!?"

Vana mengangguk,"beneran."

Arion langsung memeluk istrinya itu dengan erat bahkan ia meneteskan air mata nya karena terharu.

Arion mengurai pelukannya lalu manik mata nya jatuh pada perut Vana yang masih rata.

"Hai Gata yang sehat ya," Arion mengelus perut rata Vana.

Vana tersenyum melihat tingkah suaminya tersebut,"kan kita belum tau di cowok apa cewek."

"Dia pasti cowok," ucap Arion dengan sangat yakin.

"Nanti kalo cewek gimana?"

"Dia cowok sayang, mau taruhan?" tantang Arion.

Dengan cepat Vana menggeleng,"kamu pikir dia anak apaan masa iya di jadiin barang taruhan yang orang tua nya!" omel Vana.

Arion terkekeh,"iya sayang tapi dia cowok."

Keduanya dilanda keheningan, namun tangan Vana dari tadi tak tinggal diam perempuan yang tak lagi gadis ini memainkan perut sixpack suaminya.

Vana mencubiti masing-masing roti sobek milik Arion, lalu Vana membuat pola abstrak disana.

"Suka banget sama dia," cuma Vana.

"Sama gue suka ngak?" tanya Arion.

Vana tak menggubris.

"Ana?"

Vana masih diam.

"Lo kesambet ya?" tanya Arion sedikit was-was.

"Kalo kamu masih manggil aku pake bahasa lo-lo-lo, aki gak bakalan noleh ke kamu."

"Padahal mau jadi ayah tapi manggil istrinya masih lo-gue heh dasar jamet," setelah mengucapkan hak tersebut Vana melanjutkan kegiatan nya yang sedang memainkan perut kotak-kotak milik Arion.

Arion menarik sudut bibirnya ia tak tahan dengan tingkah imut Vana,"iya sayang maaf, udah sini jangan marah nanti makin jelek."