Happy reading~
[Spesial Vana and Arion official. ]
Setelah seharian merawat Arion, akhirnya Vana kembali ke rumah nya saat Arion tengah tertidur.
Kan gak mungkin juga kalo Vana menginap di rumah Arion.Saat ini Vana sedang merebahkan tubuhnya seraya membaca wattpad menggunakan MacBook nya.
"Aaaaaaaaa!!!gemessshhh bangetttt!!!!" teriaknya saat membaca part uwu.
Ceklek...
Pintu kamar terbuka menampilkan seorang pria bertubuh atletis dengan pahatan wajah yang nyaris sempurna.
Pria tersebut berjalan menuju ranjang Vana. Dengan sekali tarikan ia menghempas bedcover warna peach milik Vana.
Vana mendegus kesal. "ap-"
ucapan mya terhenti saat melihat pria yang sangat ia ridukan belakangan ini.
"Aaaa pangeran!!!!" dengan girang ia melompat memeluk Pangeran dengan erat, lalu kakinya ia lingkarkan di pinggang atletis Pangeran.
Pangeran terkekeh melihat kelakuan adiknya, "kakak udah pindah sekolah ke indo." bisiknya.
Vana semakin senang ia mengcupi seluruh wajah Pangeran dengan lebih kasih sayang.
Memang ia sangat dekat dengan Pangeran mungkin karena perbedaan umur mereka hanya satu tahun.
Vana sekarang masih berumur 16 tahun, sedangkan Pangeran berumur 17 tahun.
Pangeran mendudukan bokong nya di tepi ranjang, dengan posisi memangku Vana.
"Serius!? Kakak satu sekolah sama aku?"
Pangeran mengangguk.
"PANGERAN VANA AYO TURUN!!" teriak oma dari lantai satu.
"Yuk turun."
"Gendong," rengek Vana dengan manja.
Dengan gemas Pangeran mencium pipi Vana.
Lalu ia segera turun karena takut oma nya mengomel.
"Loh kak iren belum balik oma?" tanya Pangeran.
Oma menggeleng, "dia katanya lembur."
Pangeran mengangguk paham.
Pangeran mendudukkan Vana di kursi samping nya, kemudian ia pun ikut duduk di sampingnya.
Vana masih sibuk dengan handphone nya, karena Pangeran kesal merasa tak di perhatikan ia pun merampas handphone tersebut.
"Aaaaaa balikinn."
"Chat sama sapa sih!?" Pangeran paling tak suka jika di abaikan.
"Itu temen Vana lagi sakit bang."
Pangeran mengembalikan handphone tersebut dengan dongkol.
Drrtt...drrttt...
Handphone Vana berdering menandakan adanya telpon masuk.
Vana segera menekan ikon hijau pada layar tersebut, lalu mendekatkan speaker handphone nya pada daun telinga.
"Halo?"
"Kenapa pulang gak bilang gue!?"
Terdengar bentakan dari seberang telpon.
"Aku di cariin oma kak."
"Vc sekarang!"
Arion mengubah menjadi Videocall.
"Gamau tau pokonya lo harus kesini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]
Teen Fiction[⚠️𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀⚠️] [⚠️𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁⚠️ !!-𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐓𝐄𝐊𝐀-𝐓𝐄𝐊𝐈 𝐃𝐀𝐍 𝐌𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑𝐈-!! --- Kisah ini menceritakan seorang gadis pecinta kinderjoy, d...