Not Enemy part 4

102 15 14
                                    

"Nenek!" Teriak Wooseok begitu melihat neneknya di kebun. Dia langsung menaruh kedua tas besar yang dipegangnya, berlari kearah neneknya dan langsung memeluknya. "Wooseok kangen!"

Wooseok akhirnya membohongi neneknya, dia berkata jika kuliahnya sudah libur, neneknya tidak akan mengerti dengan jadwal kuliah Wooseok maka neneknya percaya saja. Wooseok sudah keluar dari tempat kerjanya dia juga memutuskan berhenti dari kuliah. Wooseok hanya ingin hidup tenang berdua dengan neneknya.

Byungchan kemarin marah besar dengan keputusan Wooseok.

"Seok tinggal satu semester lagi lu bisa lulus, gak sayang sama beasiswa lu?"

"Lu tahu kan Chan tujuan utama gue bertahan kuliah selama ini? Ibu gue udah punya keluarga baru, gak ada lagi tujuan gue buat bertahan di sini."

"Sayang Seok, gak semua orang beruntung bisa dapet beasiswa di sini. Lagian si Seungwoo juga udah gak ngerjain lu lagi kan?!"

Wooseok langsung mengingat kejadian kemarin, saat dia menangis sesenggukan dipelukan Seungwoo. Dia tidak menyangka Seungwoo membiarkan Wooseok membasahi baju mahalnya dengan air matanya. Seungwoo bahkan menepuk-nepuk punggung Wooseok untuk menenangkannya.

"Gue... gak mau ninggalin nenek gue sendirian lagi Chan. Nenek gue keluarga satu-satunya yang gue miliki, gue khawatir Chan..."

"Kan masih ada Chan Seok di sini..." Byungchan kemudian memeluk Wooseok dan menangis.

"Makasih ya selama ini lu udah baik banget sama gue Chan..." Wooseok kemudian teringat kejadian saat dia pertama kali bertemu Byungchan, ketika itu masih masa orientasi. Byungchan melupakan bawaan barang yang wajib dibawa, menyadari teman sebelahnya sibuk memcari satu barang, Wooseok diam-diam memberikan miliknya karena Wooseok memang membawa satu lagi untuk cadangan.

"Punya lu gimana?" Bisik Byungchan.

"Gue ada dua" balas Wooseok.

Sejak itulah mereka menjadi dekat.

"Jangan lupain Chan ya Seok"

"Iya gak akan"

"Kalau mau ke sini bilang-bilang ya, nanti Chan pasti sambut dengan baik"

"Iya Chan, makasih"

***

"Saya perlu biodata Kim Wooseok" ucap Seungwoo di ruang administrasi.

Sudah satu minggu ini Wooseok tidak masuk kuliah dan tidak ada kabar. Dia sebelumnya sudah bertanya pada Byungchan, dia tahu Byungchan itu teman terdekat Wooseok, namun Byungchan tidak mau memberitahunya. Byungchan bilang dia tidak peduli jika Seungwoo akan mengerjainya nanti.

Seungwoo sudah mendatangi kosan dan tempat kerja Wooseok, namun dia hanya mendapatkan kabar jika Wooseok sudah berhenti bekerja dan pamitan untuk pulang. Seungwoo langsung mendatangi bagian administrasi meminta data Wooseok untuk mengetahui alamat Wooseok yang sesungguhnya, Wooseoo pasti pulang ke desanya.Seungwoo dapat dengan mudah mendapat data Wooseok, karena orang tuanya adalah orang berpengaruh di sana. Begitu mendapat data mengenai Wooseok, Seungwoo langsung menggenggam kertas itu.

Kamu gak bisa lari gitu aja dari aku Seok.

Disaat itu juga Seungwoo langsung melajukan mobilnya kearah alamat rumah Wooseok yang ada dalam genggamannya.

"Nek, kita makan siang dulu ya" ucap Wooseok pada neneknya, mereka sedang berada di kebun kecil mereka memanen jagung. Mereka berjalan ke sebuah gubuk di bawah pohon rindang memakan bekal mereka. "Ini minumannya nek" ucap Wooseok menyajikan air untuk neneknya.

"Nenek lupa terus mau tanya, kamu kok pulang bawa barang banyak sekali Seok?" Tanya neneknya.

"Hah? Nggak banyak kok, Wooseok kan sambil bawa oleh-oleh dari mama Chan juga, kan ada buat nenek juga makanya keliatan banyak hehe" ucap Wooseok berbohong.

Corat Coret Seuncat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang