Wooseok perlahan membuka matanya, bau obat-obatan menyeruak dalam endusan hidungnya. Kepalanya masih pusing, saat upacara bendera tadi dia terjatuh pingsan. Seingat Wooseok saat itu tatapan matanya sangat berat, tubuhnya lemas, kemudian pipinya jatuh ke tanah dan setelah itu pandangannya menjadi hitam. Wooseok mengelus pipinya yang sudah ditempeli plester, sepertinya ada beberapa baret yang menghiasi pipinya.
Bel tanda istirahat pertama dibunyikan, ternyata sudah selama itu dia tidur di UKS sekolah. Apa dia sebaiknya kembali ke kelas saja? Tapi setelah istirahat pertama itu pelajaran matematika, apa tidak usah masuk? Disaat Wooseok bimbang untuk masuk ke kelas atau tidak, tiba-tiba suara langkah kaki cepat terdengar menuju ke tempatnya.
"KAK WOOSEOK?!"
Oh... dia.
Tentu dia pasti tau kalau Wooseok berada di UKS.
"Kak Wooseok baik-baik aja kan? masing pusing? Mau aku gendong diantar ke kelas?" Tanyanya heboh.
"Saya tidak lumpuh." Jawab Wooseok datar.
"Kalau gitu mau aku beliin sesuatu di kantin?"
"Saya bawa bekal."
"Kalau gitu aku..."
"Ya ampun Seungwoo! Lo berisik banget!" Suara Byungchan datang menginterupsi mereka.
"Berisik Byungchan! Gue lagi ngomong sama calon pacar gue."
"Yang ada Wooseok nambah pusing lo tanya-tanyain terus."
"Ini namanya perhatian tau!"
Udah! Kalian malah bikin gue pusing!
"Lu masih pusing Seok? Mau gue izinin pulang?" Tanya Byungchan.
"Gue masih bingung sih Chan, masuk ke kelas, tetep di UKS, atau pulang ke rumah aja."
"Kalo menurut gue sih lu pulang aja, istirahat di rumah. Kalau lu masih gak enak badan bisa langsung ke dokter."
"Hmm... gitu ya. Kalau gitu boleh minta tolong bawain tas gue ke sini gak Chan? Gue mau nelpon ibu gue biar jemput ke sekolah sekalian mau makan bekel gue."
"Oke deh gue sekalian izinin lu, tunggu ya." Pamit Byungchan.
Setelah Byungchan pergi, Wooseok baru sadar kalau orang itu masih ada dalam UKS.
"Kamu... nggak istirahat?" Tanya Wooseok.
"Ini aku lagi istirahat."
"Nggak ke kantin? Gak laper?"
"Kak Wooseok perhatian banget sama aku." Ucap Seungwoo senang.
Badannya doang tinggi, kelakuannya kayak anak TK!
"Kalau aku ke kantin, nanti Kak Wooseok sendirian."
"Ya nggak apa-apa. Kamu kira saya ini anak TK yang harus dijagain?"
"Kalau Kak Wooseok kenapa-kenapa lagi gimana? Aku tadi kaget banget Kak Wooseok jatuh. Aku langsung maju ke barisan Kak Wooseok. Aku langsung gendong Kak Wooseok ke UKS. Padahal aku masih mau nemenin, tapi Byungchan dan beberapa guru malah narik aku keluar, karena katanya aku terlalu berisik."
Wooseok saat ini sedang membayangkan Seungwoo yang di tarik keluar dari UKS sambil meneriakan namanya.
Oh... jadi dia yang bawa gue ke sini?
"Padahal aku khawatir banget. Aku mau nemenin Kak Wooseok di sini, tapi aku malah disuruh masuk ke kelas."
"Ya memang seharusnya begitu, orang tua kamu sudah membayar mahal agar kamu bersekolah di sini." Ucap Wooseok
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomanceHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja