"Seok..."
"Apaan?"
"Ayo kawin"
Seungwoo langsung mendapat sentilan jari mungil Wooseok tepat di keningnya.
"Aduh! Sakit Seok! Lu kira jidat gue papan karambol" ucap Seungwoo menyentuh keningnya yang sudah merah.
"Jangan sembarangan ngomong, main ngawinin anak orang aja lu"
"Gue serius Seok!"
"Gue juga, sini piringnya uda selesai kan makannya?" Wooseok memgambil piring Seungwoo yang ada di meja makan.
Minggu ini Seungwoo seperti biasa berkunjung ke apartment Wooseok. 2 tahun mengenal Wooseok Seungwoo merasa sangat nyaman, namun hubungan mereka tidak pernah lebih maju dari sebelumnya. Wooseok yang selalu berganti pasangan, sementara Seungwoo yang masih stuck dengan Wooseok, tapi tidak memiliki nyali untuk menyatakan perasaannya. Seungwoo tidak mempermasalahkan Wooseok berhubungan dengan siapa saja, karena dia tahu Wooseok tidak pernah serius menjalaninya.
Hari ini dia memberanikan diri melamar Wooseok, namun dengan cara super tidak romantis tadi. Wooseok tentunya tidak menganggap serius, Wooseok adalah orang yang super santai menghadapi masalah apapun. Karena hal itu pula Seungwoo juga bingung bagaimana menyatakan perasaannya. Seperti tadi saja, dia malah mendapat sentilan Wooseok. Ya siapa juga yang tidak kaget langsung diajak seperti itu.
"Seok..." Seungwoo menghampiri Wooseok yang sedang mencuci piring
"Apaan?" Tanya Wooseok
"Lu gak mau kawin ama gue? Kita kan udah tau luar dalem" Seungwoo langsung mendapat pukulan di dadanya.
"Lah... emang bener kan?"
"Nggak, kita gak berbuat sejauh itu, lagian kita kan waktu itu mabuk jadi gak ada unsur kesengajaan"
Dua minggu yang lalu saat acara kantor, Wooseok dan Seungwoo mabuk berat. Untung saja saat itu mereka bisa pulang dengan selamat ke apartment Seungwoo. Pagi harinya Wooseok bangun di tempat tidur Seungwoo dengan keadaan Seungwoo bertelanjang dada. Wooseok langsung memeriksa keadaan dirinya di bawah selimut, dia masih mengenakan tanktop dan mini skirtnya
Astaga kaget gue, untung masih aman.
Seungwoo yang tertidur di sebelahnya langsung menarik kembali Wooseok ke dalam pelukannya. Wooseok yang tidak sengaja mencium dada Seungwoo langsung menjauhkan dirinya.
"Iiiihhh... badan lu bau Seungwoo" teriak Wooseok, Seungwoo yang terusik dengan teriakan Wooseok kembali menarik Wooseok ke pelukannya.
"Sini... dingin..." wajar saja Seungwoo merasa kedinginan, karena saat ini selimut itu dikuasai Wooseok.
"Iiihh... jauh-jauh dari gue!" Wooseok memukul-mukul dada Seungwoo.
"Aduh aduh sakit Seok!" Seungwoo kemudian terbangun. Seungwoo bertelanjang dada namun masih memakai celana kantornya lengkap.
"Badan lu bau, jangan deket-deket gue!"
"Lu fikir ulah siapa? Kan elu yang tadi malem muntah di baju gue" Wooseok benar-benar tidak ingat. "Terus itu selimut gue, malah lu pake" Wooseok masih menutupi tubuhnya dengan selimut. "Gak usah ditutupin! Gue udah liat!"
"Bohong lu, gue masih pake baju gini gak mungkin gue ngapa-ngapain sama lu!"
"Lu gak inget tadi malem lu liar banget nyium gue?" Seungwoo langsung mendapat lemparan bantal dari Wooseok "Aduh!"
"Jangan sembarangan ngomong!"
"Ya emang bener!"
Malam itu tidak terjadi apa-apa, mereka hanya berciuman dan tidur bersama. Seungwoo tidak mau mengambil keuntungan saat Wooseok tidak sadarkan diri, dia tidak mau membuat kesalahan yang akan membuat hubungannya dengan Wooseok hancur. Untungnya Seungwoo malam itu masih bisa mengendalikan kewarasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomanceHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja