Pagi ini Wooseok terbangun bukan karena dia lapar atau haus seperti biasanya, dia terbangun karena perutnya bergejolak akibat memakan ceker pedas kemarin. Dia dan Byungchan kemarin malam memakan ceker super pedas di langganan mereka dekat kampus. Hari ini hari sabtu, untung saja dia tidak ada kuliah, kalau tidak bisa berabe. Sampai di pintu kamar mandi kamarnya, Wooseok baru ingat kalau closet di kamar mandinya mampet jadi dia harus keluar kamar untuk menggunakan kamar mandi.
Saat akan membuka pintu kamar mandi, ternyata pintunya terkunci, ini pasti adiknya yang sedang menggunakan kamar mandi karena yang menggunakan lantai atas hanya dia dan adiknya saja.
"Yo udah belom? Cepetan! Kamu kenapa gak pake kamar mandi dalem kamar aja sih?" Tidak ada jawaban dan Wooseok masih mendengar suara air yang mengalir di dalam kamar mandi. "Yooo, cepetan ini uda kebelet!"
Ucap Wooseok ingin menangis. Setelah itu dia mendengar suara air dimatikanCeklek!
Pintu terbuka, namun bukan Yohan yang keluar dari kamar mandi. Kalau Yohan yang bertelanjang dada dan hanya melilitkan handuk di pinggangnya mungkin Wooseok sudah terbiasa melihat pemandangan itu, tapi yang ada di depannya adalah pemuda jangkung putih dengan perut kotak-kotak serta terdapat tato di dada kirinya.Ini siapa? Ini rumah gue kan? Apa gue masih mimpi?
Wooseok hanya bengong melihatnya, laki-laki itu langsung menyadarkan Wooseok dari lamunannya.
"Katanya mau pake kamar mandinya?" Tanya dia.
"Hah? Iya makasih"
Gue ampe lupa kalo gue kebelet, tapi itu siapa? Ini beneran rumah gue kok, temennya Yohan? Nggak mungkin udah gede gitu orangnya. Temen mama papa? Gak mungkin terlalu muda buat jadi temen mereka.
"Ma, itu yang diatas siapa?" Tanya Wooseok di meja makan, setelah dia menuntaskan panggilan alamnya dia langsung menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan sarapan di ruang makan.
"Hah? Seungwoo?"
"Seungwoo? Siapa tuh?"
"Loh kamu lupa? Dulu waktu kecil kamu suka main sama dia Seok"
"Hah? Nggak inget ma"
"Anaknya om Han"
"Nggak inget ma, kok dia ada di sini sih?"
"Kamu ini gimana sih Seok kan dua hari yang lalu mama ngasih tau kamu sama Yohan kalau anaknya om Han dipindah tugaskan ke kota ini, dari pada dia nyewa apartemen mama usulin tinggal di sini aja. Kamu sama Yohan kan udah setuju."
Wooseok mencoba mengingat percakapan keluarga mereka di ruang TV dua hari yang lalu, jujur saja ketika itu Wooseok tidak memperhatikan karena dia sibuk memainkan game di handphonenya.
"Yeess!" Teriak Wooseok.
"Kamu setuju kan Seok?" Tanya ibunya.
"Hah? I...iya aku setuju ma" ucap Wooseok asal, padahal dia sendiri tidak tahu apa yang sedang dibicarakan.
Oh yang itu?
"Dia sampai kapan di sini ma?"
"Enam bulan"
"HAH? Lama amat"
Di saat itulah Seungwoo dan Yohan turun dari lantai atas. Wooseok langsung duduk dan memakan roti tawar yang tersaji di meja.
"Seungwoo sarapan dulu ya" ucap ibu Wooseok.
"Iya terima kasih tante" ucap Seungwoo duduk di hadapan Wooseok.
"Hari ini kamu istirahat saja, kan baru sampai juga"
"Saya mau minta temenin Yohan pergi ke supermarket sebentar tante buat beli keperluan lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomanceHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja