It's Only Me

119 15 5
                                    

Wooseok mengetuk pintu kamar teman masa kecilnya. Pintu itu tidak lama terbuka dan langsung memunculkan sosok yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Seok...? Lu... nangis..." Wooseok langsung memeluk orang di hadapannya.

"Hiks... gue ... barusan putus... hiks"

Akhirnya Seungwoo tahu penyebabnya, sudah satu bulan ini Wooseok memang memiliki masalah dengan kekasihnya. Wooseok merasa pacarnya tidak lagi sama dengan dulu, apalagi sepertinya pacarnya menyukai orang lain. Seungwoo bingung harus bersikap bagaimana, di satu sisi dia senang Wooseok putus, di sisi lain dia tidak mau melihat Wooseok menangis. Akhirnya Seungwoo hanya bisa mengelus kepala Wooseok serta menenangkannya, hal yang sudah biasa dia lakukan jika Wooseok putus dengan pacarnya.

Wooseok saat ini sudah lebih tenang, Seungwoo membawakannya satu cup es krim besar.

"Nih" Seungwoo memberikan es krim beserta sendoknya untuk Wooseok yang sedang bersandar di tempat tidur Seungwoo. Seungwoo kemudian ikut duduk bersandar di samping Wooseok.

"Padahal kan maksud gue baik Woo, temennya itu emang bawa pengaruh buruk buat dia, sekarang aja dia sering bolos kuliah" Wooseok mulai memakan es krimnya

"Yaudah ntar juga dia nyesel."  Ini juga yang Seungwoo sering katakan pada Wooseok.

"SEBEL!" teriak Wooseok.

"Seok, sebel sih sebel itu es krimnya kena seprai gue" Seungwoo buru-buru mengambil kotak tissue di atas meja dan membersihkan es krim di atas tempat tidurnya.

"Sebel Woo..."

"Iya-iya. Eh minta es krimnya dong" Seungwoo kemudian mengarahkan tangan Wooseok mengambil es krim dan kemudian mengarahkan sendok yang berisi es krim itu ke mulutnya.

"Ini es krim Dongpyo ya?" Tanya Wooseok.

"Iya, kan jatah gue lu abisin seminggu yang lalu"

"Kalo ini abis juga?"

"Gue beliin dia yang baru."

"Woo..."

"Hmm...?"

"Gue malem ini nginep ya?"

"Kenapa? Nyokap bokap lu ada di rumah kan?"

"Iya, tapi gue pengen nginep aja"

"Yaudah nanti malem gue tidur di kamar tamu" ucap Seungwoo

"Yeeaaayy!" Ucap Wooseok langsung memeluk Seungwoo.

Seungwoo sudah tahu jika Wooseok menginap Wooseok pasti ingin tidur di kamarnya, Wooseok tidak pernah mau tidur di kamar tamu yang jarang digunakan itu. Dulu ketika mereka masih kecil, mereka sering tidur bersama di kamar Seungwoo, namun seiring dengan bertambahnya umur mereka, Seungwoo mengerti akan batasan-batasannya dengan Wooseok.

Seungwoo dan Wooseok sudah mengenal sejak kecil, orang tua mereka bersahabat. Seungwoo dan Wooseok sejak dulu selalu satu sekolah, bahkan saat ini satu kampus. Wooseok dan Seungwoo berbeda usia dua tahun, namun Wooseok selalu memanggil Seungwoo dengan namanya saja tidak pernah sekali pun menambah kata 'kakak' di depannya. Seungwoo mulai menyadari perasaannya yang berbeda pada Wooseok, namun dia tidak pernah sekali pun mengutarakannya pada Wooseok, karena takut merusak hubungan persahabatannya.

Seungwoo sudah berkali-kali menjadi tempat Wooseok mengadu cerita. Ketika dia sebal, sedih, suka dengan seseorang, bahkan ketika Wooseok putus dengan pacarnya pun Seungwoo menjadi orang pertama yang mengetahuinya. Berbeda dengan Seungwoo yang tidak pernah melakukan hal itu, Seungwoo itu tipe pendengar bukan pencerita, dia hanya akan bercerita sesuatu jika hal itu benar-benar sudah mengganggu fikirannya.

Corat Coret Seuncat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang