The Only One Part 1

107 17 2
                                    

Hari ini hujan, Seungwoo tidak menyukainya. Hujan di musim panas akan mengingatkannya pada kenangan menyakitkan. Tiga tahun yang lalu sahabatnya meninggal karena kecelakaan di tengah balutan hujan musim panas. Seungwoo terus mengalihkan fikirannya dari kenangan buruk itu. Dia tidak mau mengingatnya kembali saat dia kehilangan sahabat baiknya.

"Oke stop Woo jangan inget itu. Nanti gue mampir ya Youn, maaf gue udah lama banget gak nemuin lu" gumamnya sambil mengemudikan mobilnya.

Seungwoo menepikan mobilnya di depan mini market, dia lupa harus membeli makan malam. Di luar mini market dia melihat seorang manusia cantik yang sedang berteduh. Seungwoo mengambil beberapa cup mie instan, minuman kaleng, dan beberapa biskuit. Selesai membayar, Seungwoo masih melihatnya di depan mini market, awalnya Seungwoo kira dia sedang menunggu seseorang. Seungwoo kemudian membeli satu payung.

"Ini" ucap Seungwoo memberikan payung itu padanya

"Terima kasih" ucapnya tersenyum.

"Perlu tumpangan?" tanya Seungwoo. "Ehm... siapa tahu tujuan kita sama"

"Tidak usah, saya... juga bingung mau kemana." Ucapnya ramah

"Hmm...? Maksudnya?" Seungwoo ikut bingung, apa dia tidak punya rumah fikirnya.

"Saya tidak tinggal di kota ini, handphone dan dompet saya dicopet orang, saya baru sadar saat saya turun dari bis." Ucapnya

"Jadi kamu tidak ada tempat tinggal?" dia pun menggelengkan kepalanya pelan.

Seungwoo sudah dari awal merasa tertarik dengannya, dia tak menyangka orang secantik ini baru saja mendapat kejadian tidak mengenakan.

"Mau ke tempat saya dulu? Ehm... maksud saya kamu bisa bermalam di tempat saya, lalu besok saya temani kamu ke kantor polisi untuk melapor." Dia terdiam sebentar, ragu untuk menerimanya. "Saya tidak berniat jahat, hanya ingin membantu" tambah Seungwoo.

"Saya... takut merepotkan"

"Tidak sama sekali, atau kamu mau semalaman berdiri di sini sampai hujan reda?"

"Ehmm..."

"Seungwoo" ucap Seungwoo mengulurkan tangannya.

"Wooseok". Ucapnya menyambut uluran tangan Seungwoo.

***

Wooseok akhirnya menerima tawaran Seungwoo untuk bermalam di tempatnya. Wooseok tidak tau kenapa dia begitu percaya pada Seungwoo, dia tahu Seungwoo bukan orang yang jahat. Dari sorot matanya Wooseok tahu Seungwoo sangat tulus.

"Kamu bisa tidur di kamar tamu." Ucap Seungwoo begitu mereka sampai di apartmentnya.

"Iya terima kasih"

"Besok saya antar kamu ke kantor polisi untuk membuat laporan, mungkin belum tentu dompet dan handphone kamu langsung ketemu sampai waktu kamu pulang, tapi kita bisa blokir dulu semuanya."

"Iya, terima kasih banyak ya Seungwoo" Senyum Wooseok.

"Kamu sudah makan malam?"

"Itu..." kruyukruyuuk, suara perut Wooseok langsung terdengar. "Hehehe"

Seungwoo membuat dua cup mie instan untuknya dan Wooseok. Wooseok terus melihat mie cup itu seperti kucing yang melihat ikan. Diam-diam Seungwoo tersenyum melihatnya. Seungwoo dan Wooseok akhirnya memakan mie instan mereka.

"Maaf ya makan malamnya hanya ini" ucap Seungwoo.

"Tidak, ini enak banget kok cocok saat hujan hehe" ucap Wooseok dengan mulut penuh.

"Kamu bisa pakai baju saya dulu untuk tidur"

"Iya terima kasih"

"Ada keperluan apa kamu datang ke kota ini? Liburan?"

Corat Coret Seuncat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang