Stop Call Me

66 5 2
                                    

"Seok! Tungguin!" teriak Seungwoo, namun Wooseok menulikan telinganya terus melanjutkan langkahnya. "Lah kok malah nambah cepet?! Tungguin!" Seungwoo berlari mengejar Wooseok hingga langkahnya sama dengan Wooseok.

Wooseok sangat sebal jika Seungwoo memanggil namanya begitu keras. Perhatian semua orang jadi tertuju padanya.

"Lu nggak denger gue? Gue kan mau bareng."

"Kan bisa pulang sendiri."

"Kan rumah kita searah, bareng aja."

"Kenapa emang?"

"Kalo gue nanti diculik gimana? Lu kan kuat jadi bisa ngelawan penculiknya."

"Idiiih, mana ada yang mau nyulik lu, lu mah nyusahin." Omel Wooseok.

"Awas nanti kangen loooh." Goda Seungwoo. Wooseok menutup kedua telinganya.

Wooseok dan Seungwoo sudah sangat lama mengenal, rumah mereka saling berhadapan. Sejak kecil mereka selalu bermain bersama karena kedua orang tua mereka berteman. Namun semenjak Seungwoo lebih popular karena menyandang kapten tim basket sekolahnya, Wooseok terus menghindarinya. Wooseok tidak jarang didatangi fans Seungwoo, ditanyai makanan kesukaannya, hal apa yang disukainya, ada juga yang menyuruhnya tidak dekat-dekat dengan Seungwoo. Oleh sebab itu, Wooseok selalu menghindari Seungwoo di sekolah. Dulu mereka dekat sering bermain bersama, namun semenjak SMA hubungan mereka merenggang.

"Eh..? tunggu! tunggu! Kok lu malah ke rumah gue?" Tanya Wooseok, melihat Seungwoo mengikutinya dari belakang dan ikut membuka sepatunya saat akan masuk rumah.

"Mau numpang makan, tadi mama bilang disuruh makan di rumah lu karena pulang telat, dia juga udah bilang mama lu kok." Ucap Seungwoo santai. Sebenarnya ini bukan kejadian pertama, tapi Wooseok kadang heran keluarga Seungwoo begitu santai.

"Wooseok pulang ma" Teriak Wooseok.

"Sore tante, Seungwoo mau numpang makan hehe." Sapa Seungwoo.

"Iya sore kebetulan ini baru selesai masak, Wooseok mau langsung makan juga?" Tanya ibu Wooseok.

"Nggak, aku mau mandi dulu abis itu ngerjain PR." Ucap Wooseok, dia langsung menaiki tangga sementara Seungwoo memulai makannya.

"Wooseok itu rajin belajar ya tante?" Tanya Seungwoo.

"Nggak, sama aja kayak Seungwoo dia belajar kalau ada PR atau ada ulangan aja."

"Masa sih tante? Kayaknya nilainya bagus terus. Wooseok udah ada pacar tante?" Tanya Seungwoo.

"Kayaknya belum. Seungwoo kan satu sekolah sama dia, dia udah ada yang deketin belum?" Tanya Ibu Wooseok.

Seungwoo ikut berfikir, seingatnya setiap Seungwoo memanggilnya...

"Seok! Wooseok! Seok! Tunggu Seok!" Wooseok selalu menghindar, Seungwoo juga tidak tahu dia sudah punya pacar atau belum.

"Kayaknya sih belum ya tan."

"Kalau Seungwoo sendiri udah ada belum?" Tanya ibu Wooseok.

"Belum juga hehe."

"Emang gak ada yang cakep di sekolah?"

"Cakep sih ada, tapi..."

"Tapi?"

"Kayaknya bukan tipe aku tan."

"Kalau nyari berdasarkan tipe kamu ya susah Woo, mending yang udah di depan mata aja."

"Wooseok ya tan?"

"Kamu suka sama Wooseok?"

"Tapi kayaknya Wooseoknya gak suka Seungwoo tan."

"Ya kamu coba deketin aja dulu."

Corat Coret Seuncat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang