"Lu tetep jadi pergi Seok?" Tanya Byungchan siang itu.
"Mau gak mau Chan, gue juga gak mau ninggalin Eunsang, tapi gue juga gak enak sama Minhee dan lainnya." Jawab Wooseok yang sedang mengepakan barang-barangnya.
"Mereka ngertikan lu ada anak?"
"Mereka ngerti, guenya yang gak enakan"
"Iya, itulah Wooseok yang selalu mementingkan orang lain dibanding dirinya sendiri"
"Chan..."
"Iya iya, kalo Eunsang ngamuk gimana?"
"Lu video call gue aja, dia kalau udah selesai nangis langsung ketiduran biasanya. Gue nginep cuma semalem kok paginya langsung pulang."
"Seok..."
"Hmm...?"
"Soal tadi malem lu gak apa-apa?"
"Yang mana?"
"Eunsang nanyain papanya" gerakan Wooseok terhenti.
"Gak apa-apa Chan, lu gak usah khawatir. Kita udah biasa juga kan ngehadepin masalah itu." jawab Wooseok tersenyum.
Byungchan yang tahu betapa hancurnya Wooseok saat itu ketika Wooseok datang menemuinya. Wooseok melarang Byungchan menemui Seungwoo, Byungchan marah besar ketika itu, dulu Byungchanlah yang mengenalkan Wooseok dan Seungwoo. Wooseok akhirnya tinggal dengan Byungchan di sebuah kota kecil di pegunungan yang indah.
Wooseok membuka toko bunga, sesuai dengan pekerjaannya dulu, sedangkan Byungchan sudah sedari dulu membuka toko kue. Wooseok sangat senang dapat bekerja kembali, dulu dia berhenti dari pekerjaannya. Toko bunga yang awalnya kecil itu, makin lama makin besar seiring dengan banyaknya pesanan, terutama dari Wedding Organizer.
Akhirnya Wooseok datang ke kota ini lagi. Kota yang sudah lama tidak dikujunginya, kota yang membuatnya bahagia sekaligus memberikan luka yang tidak pernah bisa dihapusnya.
"Kak Wooseok dulu pernah ke kota ini?" Tanya Minhee.
"Hmm...? Nggak" jawab Wooseok singkat. Wooseok mencoba menghapus semua yang di masa lalu, dia tidak mau itu mengganggu kehidupannya saat ini.
"Oh iya restoran yang udah dibooking kebetulan dekat hotel tempat kita nginep, jadi kita bisa jalan kaki ke sana" ucap Minhee. "Sampai di hotel kita istirahat sebentar ya, terus kita cari makan siang sekalian jalan-jalan."
Di saat yang lainnya menikmati suasana kota yang begitu padat, Wooseok justru sibuk video call dengan anaknya yang dari tadi menangis. Minhee yang sempat melihatnya sebenarnya merasa bersalah, namun setelah melihat Eunsang yang menangis, dia justru gemas melihat Eunsang.
"Anak kak Wooseok lucu banget, tadinya aku ngerasa bersalah karena udah ngejauhin dia dari mamanya, tapi pas liat dia nangis aku malah jadi gak nyesel bisa liat muka dia pas nangis" ucap Minhee bercanda.
"Dia kalau lagi ngambek emang manja"
"Yaudah nanti aku beliin susu stroberi yang banyak deh buat permintaan maaf aku hehe"
Malam harinya, Wooseok , Minhee dan beberapa staff lainnya sudah sampai di restoran tempat mereka meeting. Sang calon pengantin sudah memberi kabar jika dirinya terlambat datang, jadi mereka pun agak terlambat pula datang ke restoran tersebut. Suara pintu ruangan khusus restoran itu terbuka.
"Kayaknya dia udah dateng deh" ucap Minhee. "Selamat malam" ucap Minhee begitu melihat tamu mereka.
"Iya selamat malam"
"Selamat ma...lam" Wooseok langsung terdiam melihat seseorang di hadapannya. Orang yang memberikan kebahagiaan serta kepedihan padanya. Wooseok langsung memalingkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomansaHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja