"Oke gue minta progress masing-masing divisi ya, mulai dari perlengkapan." Seungyoun sang ketua panitia pensi meminta laporan dari masing-masing divisi.
Pentas Seni kampus akan dilaksanakan tiga bulan lagi, pentas seni ini diadakan setiap tahun yang panitianya berasal dari berbagai fakultas dan jurusan. Pensi ini acara besar yang tiketnya juga dijual umum. Panitia dari berbagai jurusan berkumpul di ruang rapat gedung 1. Disaat rapat seperti ini biasanya dari divisi danus melancarkan aksinya untuk menjual jualannya. Wooseok senang ikut kegiatan seperti ini karena dia dapat mengenal teman baru
"Awas lu kalo gak beli, pokoknya gue mau empat kotak ini abis!" ancam Byungchan wakil ketua danus memberikan empat kotak berisikan makanan kecil.
"Beres nanti abang Hyuk suruh semua anak keamanan buat borong" ucap Jinhyuk ketua divisi keamanan.
"Good! tadi gue bawa dua belas kotak, pokoknya suruh juga semua anak jurusan lu beli, pokoknya itu dua belas kotak harus abis!"
"Iya beres!"
"Oke sekarang divisi danus" ucap Seungyoun, Wooseok berdiri untuk memberikan laporannya.
"Dari divisi danus masih sama kita jualan jajanan yang dititip anak danus ke masing-masing fakultas dan jurusan, kita juga nitip jualan di kopma masing-masing fakultas, terus setiap weekend juga kita jualan di taman dibantu anak tiket yang sekalian jual tiket." Ucap Wooseok ketua divisi danus.
"Oke Seok, dana yang kita dapet dari jualan itu lumayan banget sih. Cuma gue pengen pas weekend jualannya jangan di satu lokasi aja ya, jadi mulai minggu ini gue mau masing-masing divisi kirim dua orang buat bantuin anak danus jualan."
"Oke, kita emang ada rencana mau jualan di car freeday juga, karena di sana juga lumayan rame."
"Oke nanti masing-masing ketua divisi kasih daftar nama yang ikut ya di grup, terus gue kasih tugas buat anak transport buat kordinasi sama Wooseok ya bantuin anak danus bawain barang dagangannya pas weekend, Woo nanti lu tanya Wooseok aja butuh transportnya kapan, dan lu pastiin anak transport pada bisa."
"Oke Youn." Seungwoo menyembunyikan senyumnya sambil melihat Wooseok, Wooseok sendiri sedang menghitung uang hasil jualannya yang ternyata langsung habis.
Satu setengah jam berlalu, jam sudah menunjukan pukul delapan malam saat seperti inilah banyak orang yang sibuk cari tumpangan.
"Seok pulang naik apa?" Tanya Byungchan.
"Ojol paling." Ucap Wooseok sambil membuka aplikasi ojek online.
"Nebeng aja, kayaknya banyak yang bawa motor deh. Hyuk yang bawa motor siapa aja tahu gak?" Tanya Byungchan.
"Banyak kok, Seungyoun sama Seungwoo kayaknya masih kosong." Jawab Jinhyuk
"Gak apa-apa, takut ngerepotin." Tolak Seungwoo
"Selow Seok. Seungwoo! Lu pulang bareng siapa? Belom ada tebengan kan?" Tanya Jinhyuk begitu melihat Seungwoo.
"Belom." Jawabnya singkat.
"Wooseok nebeng lu yak!"
"Eh gak usah, gak apa-apa." Tolak Wooseok, Seungwoo datang menghampiri mereka.
"Bareng aja, lu tinggal di Lavender kan?" Tanya Seungwoo memastikan.
"I...ya"
"Searah sama gue kok gue di Bougenville, tapi gue cuma bawa helm satu, gak apa-apa?"
"Iya gak apa-apa kok Woo."
Wooseok akhirnya mengikuti Seungwoo ke parkiran motor. Wooseok memandang bagian belakang jok motor sport Seungwoo yang tidak ada pegangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomanceHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja