My Tutor part 1

159 15 16
                                    

"Gak mau Wooseok gak mau les!" Tegas Wooseok saat tahu kakaknya Seungyoun sengaja meminta seniornya untuk menjadi guru lesnya.

"Harus Seok, koko udah bilang mami nilai matematika kamu tuh parah banget, merusak pemandangan tau nggak" tegas Seungyoun tidak mau kalah.

"Koko ni jangan mentang-mentang mami sama papi lagi dinas di luar jadinya seenaknya"

"Apanya yang seenaknya sih? Justru kalau ada apa-apa koko yang dipanggil guru kamu buat gantiin papi mami. Koko bertanggung jawab sekali loh"

Wooseok memang lemah dalam pelajaran hitung-menghitung menurutnya untuk apa susah-susah menghitung diameter kolam yang bocor kalau tinggal ditambal saja pakai semen. Baginya soal-soal seperti itu justru sangat merepotkan.

Wooseok hanya tinggal berdua dengan kokonya Seungyoun. Wooseok masih kelas dua SMA sedangkan Seungyoun sudah kuliah semester 5. Orang tua mereka sedang di luar negeri karena urusan pekerjaan oleh sebab itu Seungyounlah yang mengurus segala sesuatu untuk Wooseok, bahkan Seungyoun berada di group orang tua murid.

"Pokoknya gak mau!" Rengek Wooseok di kamarnya

"Gak ada penolakan, bentar lagi senior koko dateng kamu jangan rese ya! Dia tuh udah banyak pengalaman ngajar dimana-mana, ini aja dia mau bantu karena koko yang minta tolong"

"Iihhh sebel koko Youn jelek dasar!"

"Heh biar kata kamu jelek, koko banyak yang suka di kampus. Udah sana siapin bukunya! Koko mau nyiapin minum dulu" ucap Seungyoun meninggalkan Wooseok di kamarnya.

Meskipun sebal minta ampun Wooseok tetap mempersiapkan bukunya, sesebal apapun atau setidak mau apapun dia pasti menuruti perkataan kokonya. Dia pun duduk termanyun di depan meja belajarnya. Dia melihat satu kursi kosong di sebelahnya, kemudian menatap sebal ke depan.

Tiga puluh menit kemudian Wooseok mendengar bel rumahnya berbunyi, sepertinya guru lesnya sudah datang.
Seungyoun segera membukakan pintu, di depannya sudah ada seniornya yang memakai kemeja putih serta celana bahan hitam menggemblok tas hitam.

"Masuk kak! Dari tempat ngajar?" Tanya Seungyoun.

"Iya" jawab Seungwoo ramah.

Seungyoun langsung membawa Seungwoo ke kamar Wooseok untuk dikenalkan. Seungwoo itu kakak tingkat Seungyoun di kampus yang berbeda 1 tahun. Seungwoo di semester 7 dan dalam proses pengerjaan skripsi, karena jadwalnya yang senggang Seungwoo pun memilih untuk mengajar di tempat bimbingan belajar. Karena tahu seniornya ini sangat berprestasi akhirnya Seungyoun meminta bantuan Seungwoo untuk mengajari Wooseok.

Tok tok tok

"Seok! Koko masuk ya" ucap Seungyoun lalu membuka pintu. Wooseok langsung menoleh dari meja belajarnya. "Ini senior koko namanya kak Seungwoo, kamu belajar yang bener ya biar nilai kamu bisa enak dilihat. Kak kalau dia rese omelin aja kak"

"Kapan aku rese sih?" Protes Wooseok.

"Tiap hari! Yaudah koko tinggal ya, silahkan kak!" Seungyoun meninggalkan mereka berdua.

Seungwoo langsung menghampiri Wooseok duduk di kursi sebelah Wooseok dan melepaskan tasnya. Seungwoo mengeluarkan beberapa kertas dari dalam tasnya. Di luar dugaan ternyata yang akan mengajarnya seorang laki-laki, Wooseok kira perempuan.

"Ini hasil ulangan kamu?" Tanya Seungwoo. Astaga itu fotokopi hasil ulangan Wooseok dengan nilai do-re-mi, pasti Seungyoun yang mengcopynya.

Anjir si koko bikin gue malu aja

"Iya kak" jawab Wooseok malu

"Kamu tahu kalau ini sangat memprihatinkan?" Tanya Seungwoo lagi.

"Iya"

Corat Coret Seuncat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang