Your Wedding

110 13 18
                                    

Wooseok menyesap black coffeenya, melihat orang yang duduk di depannya. Senyum di wajahnya tidak berubah, masih mengagumkan. Seungwoo tersenyum melihatnya, sejak tadi dia terus tersenyum melihat Wooseok

"Kamu apa kabar Seok?"

"Baik, kamu sendiri Woo? Bisnis kamu lancar?"

"Iya hehe"

Itu adalah perbincangan basa-basi antara teman lama. Bukan teman, Dia sudah menjadi bagian dari hidup Wooseok di masa lalu. Orang yang tidak mungkin Wooseok hapus dari hatinya. Cinta pertamanya yang masih terukir di hatinya

"Kamu sendiri Seok? Maaf aku gak tau kamu kerja apa"

"Aku punya coffee shop kecil-kecilan Woo"

"Oh gitu, akhirnya cita-cita kamu tercapai juga punya Coffee shop" Wooseok hanya tersenyum. "Hmm... udah punya calon?"

"Udah"

"Oh..." terdengar kecewa.

"Kamu sendiri?" Tanya Wooseok penasaran.

"Nggak ada"

Wooseok tidak sengaja bertemu dengan Seungwoo, mantan kekasihnya. Seungwoo mengajaknya ke sebuah Cafe tidak jauh dari sana untuk mengobrol sebentar. Wooseok tidak berubah, tetap terlihat mengagumkan. Begitu juga dengan Seungwoo yang tetap terlihat tampan, meskipun lingkaran hitam samar-samar terlihat di bawah matanya.

"Kamu kurang tidur?" Tanya Wooseok.

"Oh... belakangan emang lumayan sibuk hehe."

"Tidur yang cukup ya, kasihan badan kamu."

"Iya Seok, makasih"

Wooseok dan Seungwoo dulu bertemu saat SMA. Mereka menjalin hubungan semenjak kelas dua SMA, seperti Seungwoo yang menjadi bagian dari hidup Wooseok, Wooseok pun menjadi orang yang terus mendampingi Seungwoo ketika itu. Dia menjadi saksi bagaimana tim sepak bola Seungwoo meraih juara nasional, menjadi saksi perjuangan Seungwoo mendapatkan beasiswa di kampusnya dulu, serta salah satu orang yang tahu bagaimana Seungwoo mengawali bisnisnya hingga besar seperti saat ini.

Kata orang cinta pertama itu sulit untuk dilupakan, itu pula yang Wooseok alami hingga saat ini. Meskipun dia sudah memiliki tunangan yang sangat menyayanginya, di hati Wooseok masih tersemat nama Seungwoo.

Triing! Wooseok melihat pesan yang ada di handphonenya.

"Woo... aku duluan ya, tunangan aku udah nyampe di luar" ucap Wooseok

"Iya Seok hati-hati ya, nanti jangan lupa kenalin calon lu ke gue"

Sepeninggal Wooseok, Seungwoo termenung. Tidak bisa dipungkiri dia sangat menyesal baru menemukan Wooseok sekarang, apalagi Wooseok bilang dia sudah bertunangan. Seungwoo sangat menyesal dulu mengakhiri hubungannya dengan Wooseok, tidak seharusnya dia dulu terbawa emosinya.

"Woo kamu jangan mentang-mentang udah dapet kerja terus gak lanjutin kuliah kamu. Kamu sendiri kan yang dulu berjuang mati-matian buat dapet beasiswa ini" ucap Wooseok

"Seok, aku udah ada di posisi penting di perusahaan" Seungwoo sempat magang lama di perusahaan itu dan sempat mengambil cuti kuliah, karena kerjanya yang sangat bagus pimpinan perusahaannya terus mempromosikan dia.

"Kamu udah janji sama almarhum ayah kamu buat jadi sarjana"

"Seok denger aku, meskipun aku kehilangan beasiswa ini, aku masih bisa kuliah dengan biaya aku sendiri" Wooseok sangat kecewa dengan Seungwoo saat itu, dia begitu terfokus pada pekerjaannya sehingga mengabaikan kuliahnya.

"Bukan itu masalahnya Woo, apa kamu gak inget perjuangan kamu dulu ngeraih beasiswa ini?"

"Seok! Coba ngertiin aku, aku gak mungkin ninggalin kerjaan aku!" Ucap Seungwoo sedikit membentak Wooseok.

Corat Coret Seuncat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang