Wooseok sedang bersiap untuk pergi ke luar dengan Byungchan. Setiap satu bulan sekali Seungwoo memberikan me time untuk Wooseok, dalam satu hari itu dia akan menjaga Dongpyo anak mereka serta mengerjakan pekerjaan rumah. Wooseok tidak percaya dengan janji Seungwoo, oleh karena itu sebelum berangkat dia akan selalu menyiapkan makanan serta membereskan rumah terlebih dahulu agar kejadian beberapa bulan lalu tidak terulang.
Beberapa bulan yang lalu Seungwoo malah menghancurkan makan malam mereka dengan memasak sesuatu yang disebutnya makanan. Wooseok sudah berpesan untuk delivery saja, tapi Seungwoo kekeuh untuk memasak yang hasilnya tidak karuan serta membuat dapur Wooseok seperti kapal pecah. Alhasil karena masakan Seungwoo tidak layak makan, mereka akhirnya delivery makanan dan Wooseok harus membereskan dapur kesayangannya.
"Kamu gak usah masak yang aneh-aneh, ini udah aku siapin" ucap Wooseok pada Seungwoo yang sedang duduk di atas sofa asyik bermain game di handphonenya, Dongpyo sendiri sedang asyik duduk di atas karpet fokus pada kartun yang ditontonnya sambil memegang biskuit khusus untuk balita berusia 3 tahun itu.
"Hmm..." jawab Seungwoo singkat.
"Pyo jangan dikasih makanan macem-macem apalagi cokelat, dia baru tiga tahun jangan dikasih makan cokelat dulu, kamu juga jangan makan cokelat di depan dia ya! Nanti dia mau"
"Hmm..." Seungwoo masih fokus dengan gamenya.
"Aku mungkin nanti pulang agak lama, soalnya Byungchan minta ditemenin beli barang-barang buat rumah baru dia sama Hyuk. Kakak denger aku gak sih?!" Wooseok sebal juga akhirnya, dari tadi dia bicara seolah tidak didengar Seungwoo.
"Iya sayang aku denger, ini tim aku mau menang nih bentar lagi. Aku dengerin semua kok jangan khawatir ya, aku gak bakal ngelakuin yang aneh-aneh lagi kok" Seungwoo masih fokus dengan handphonenya.
Wooseok langsung mendengus sebal, dia menghampiri Dongpyo dan menciumnya
"Mama pergi dulu ya sayang"
"Yeay! Menang" teriak Seungwoo, sementara Wooseok sudah berjalan keluar. "Loh yang kok aku gak dicium?" Protes Seungwoo.
"Kamu minta cium aja sama handphone kamu!" Ucap Wooseok sambil menutup pintu dengan lumayan keras sampai mengagetkan Seungwoo.
"Mama kamu serem banget kalo lagi marah Pyo" ucap Seungwoo.
Selesai menonton kartun, Seungwoo mengajak Dongpyo untuk bermain di taman. Di taman Dongpyo langsung bermain pasir, sementara Seungwoo sibuk memfoto Dongpyo untuk dikirimkan pada Wooseok.
"Pak Seungwoo sendirian aja?" Tanya ibu-ibu tetangga mereka yang kebetulan lewat di taman.
"Iya, mamanya Pyo lagi ketemu temannya." Jawab Seungwoo ramah.
"Wah rajin sekali suami saya mana mau dititipkan anak seperti itu. Saya duluan ya Pak" pamit ibu itu.
"Iya"
Selepas bermain pasir Seungwoo mengajak Dongpyo untuk bermain ayunan dengan Dongpyo berada di pangkuan Seungwoo.
"Pa, agi ya" ucap Dongpyo gemas
"Pyo mau main ayunan lagi?"tanya Seungwoo memastikan
"Iyaa hehe"
Mereka cukup lama bermain di taman sampai jam satu siang. Awalnya Seungwoo tidak sadar sampai perutnya terasa lapar. Sampai di rumah, Seungwoo terlebih dahulu memandikan Dongpyo karena bajunya kotor dan berkeringat cukup banyak, setelah itu dia menuju meja makan.
"Mama masak apa ya Pyo?" Setelah dibuka tudung saji di atas meja makan, wajah Seungwoo langsung cemberut. "Wooseok kenapa masak sayur yang gue gak suka sih?"
Wooseok selalu sengaja jika memasak menyempilkan sayuran yang tidak Seungwoo suka yaitu bayam. Wooseok selalu memaksa Seungwoo memakan sayuran apa saja yang dia masak. Jika di depan Wooseok, tentu saja Seungwoo akan memakannya disamping bayam memang bagus untuk kesehatannya meskipun dia tidak suka, dia juga menghargai kerja keras Wooseok memasak untuknya.
"Eh Pyo suka bayam kan? Jatah papa buat kamu aja ya hehe. Pyo harus makan bayam yang banyak biar kuat kayak popeye" ucap Seungwoo ke arah Dongpyo
"Holee nti Piyo jadi uat" ucap Dongpyo ceria tidak tahu kalau dia dimanfaatkan Seungwoo.
Selesai makan siang, Seungwoo mencuci semua piring dan mangkuk bekas dia dan Dongpyo, Dongpyo sedang bermain dengan buku cerita di ruang TV, meskipun Dongpyo belum bisa membacanya tapi dia suka melihat gambar di buku cerita tersebut serta suka memencet tombol di buku cerita itu yang berbunyi menceritakan kisah di buku tersebut. Seungwoo sendiri datang mengigit cokelat memgawasi Dongpyo bermain.
"Piyo mau pa" ucap Dongpyo melihat Seungwoo memakan cokelat.
"Pyo nggak boleh sayang, nanti papa diomelin mama" ucap Seungwoo, padahal dia tadi sudah diperingatkan untuk tidak makan cokelat di depan Dongpyo.
"Piyo mau pa!"
"Nggak boleh sayang"
"Huwe... hu...hu..hu..." Dongpyo akhirnya menangis.
"Iya iya jangan nangis, papa kasih dikit aja ya" ucap Seungwoo yang akhirnya memberi Dongpyo sepotong cokelat. Kalau Wooseok, dia tetap tidak akan memberi Dongpyo cokelat. Wooseok akan menggantinya dengan makanan lain atau jika Dongpyo tetap ingin cokelat itu, Wooseok akan membiarkan Dongpyo menangis.
Sepotong cokelat untuk Dongpyo ternyata tidak cukup, dia tetap meminta pada Seungwoo hingga cokelat itu habis, tangan Dongpyo lengket dengan cokelat dan pipinya belepotan dengan cokelat.
"Duh jangan sampai ketauan mama ya Pyo bisa abis papa" ucap Seungwoo sambil mengelap pipi Dongpyo dengan tissue basah.
***
"Mama pulang" ucap Wooseok dia pulang jam enam lewat. Lampu di luar rumah sudah dinyalakan, tapi kenapa di dalam rumah masih gelap? Saat Wooseok menyalakan lampu ternyata Seungwoo sedang tidur dengan Dongpyo di karpet ruang TV.Wooseok melangkahkan kaki sepelan mungkin karena tidak mau membangunkan mereka. Wooseok tadi sempat membeli makanan untuk makan malam, dia langsung menuju dapur untuk menyiapkan makanan. Saat melihat dibalik tudung saji meja makan Wooseok tersenyum karena makanan yang dimasaknya sudah habis.
Perlahan Seungwoo membuka matanya karena mendengar pergerakan dari arah dapur. Dia pun bangun dan berjalan menuju dapur. Ternyata Wooseok sedang mencuci buah-buahan yang dibelinya. Seungwoo langsung memeluk Wooseok dari belakang dan menyadarkan dagunya di bahu Wooseok.
"Udah bangun?" Tanya Wooseok
"Kok lama banget? Aku ama Pyo ampe ketiduran"
"Kan tadi aku udah bilang kalo bakalan lama, kamu sih sibuk sama handphone kamu"
"Kan aku kangen" ucap Seungwoo manja.
"Kamu bangunin Pyo ya, makan dulu abis itu baru kamu mandiin dia" suruh Wooseok.
"Aku masih mau peluk" ucap Seungwoo.
"Kak ini sebelah aku ada pisau buah jangan sampai melayang ke kamu ya, lagian kamu berat!" Ancam Wooseok.
"Iya sayang ampun" Seungwoo pun langsung kembali ke ruang TV membangunkan Dongpyo.
Untungnya Dongpyo tidak rewel saat dibangunkan, dia langsung bangun mengetahui ibunya sudah pulang dan langsung semangat mengetahui ibunya pulang membawa makanan.
"Pyo ke taman sama papa ya?" Tanya Wooseok.
"Iya ma Piyo ama papa main ayunan hehe"
"Seneng?"
"Angeet, nti Piyo mau main ayunan agi"
"Itu kok baju Pyo ada noda cokelatnya sih?" Ucap Wooseok memeriksa baju Dongpyo.
"Pyo makannya udah abis ya? Yuk kita mandi" ucap Seungwoo langsung menggendong Dongpyo menuju kamar mandi segera setelah menyadari Wooseok akan memarahinya.
"Kakak aku kan udah bilang jangan kasih Pyo makan cokelat!" Teriak Wooseok.
-end-
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomansaHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja