Wooseok menyelesaikan shootingnya sekitar pukul 9 malam. Dia begitu lelah dan langsung masuk ke dalam mobil. Biasanya Wooseok akan duduk di kursi penumpang di belakang, namun semenjak tiga bulan yang lalu Wooseok selalu duduk di depan, di samping bodyguard yang saat ini menjadi kekasihnya. Dia sedang menyandarkan kepalanya di pundak sang kekasih, sementara kekasihnya sedang menyetir.
"Capek" keluh Wooseok manja
"You did so well, nanti aku masakin makanan yang enak ya" ucap Seungwoo mengelus kepala Wooseok kemudian mengecup keningnya.
"Nggak! Hari ini aku yang masak! Kasian kamu masakin aku terus, aku juga mau masakin kamu, nanti gimana aku mau jadi isteri yang baik kalau aku gak bisa masak" Wajah Seungwoo bersemu saat Wooseok mengatakannya. Kenapa fikiran anak itu sudah jauh sekali.
Sampai di apartment Wooseok terlebih dulu membersihkan dirinya dan mengganti bajunya, dia memakai T-shirt oversize dan shortpants selutut. Dia menuju dapur yang tidak pernah dia sentuh semenjak kepindahannya ke apartment itu. Wooseok mulai mempersiapkan bahan-bahan yang dia ambil dari dalam kulkas, sejujurnya Wooseok sangat asing dengan bahan-bahan di atas mejanya. Dia pun mulai mencincang Bawang yang ada di meja dan beberapa sayuran serta daging ayam. Seungwoo yang sudah sampai di apartment Wooseook menunggunya di meja makan. Seungwoo saat ini tinggal di apartment yang sama dengan Wooseok hanya berbeda lantai saja.
"Woo...?"
"Iya?"
"Ini cara nyalain kompornya gimana ya?" Seungwoo yang sedang memainkan handphonenya, membantu Wooseok menyalakan kompor. "Oke sekarang kamu balik lagi duduk ya" Wooseok mulai memasak. Seungwoo sebenarnya khawatir, menyalakan kompor saja Wooseok tidak bisa, bagaimana yang lainnya, apakah dia bisa membedakan mana garam dan gula?
Satu jam kemudian Wooseok berhasil menyelesaikan masakannya dan menyajikannya di atas meja. Penampilannya tidak cukup buruk untuk masakan pertamanya. Seungwoo pun mencicipi sup buatan Wooseok.
"Gimana?" Tanya Wooseok penasaran.
"Hmm... iya lumayan kok" ucap Seungwoo memaksakan senyumnya.
"Wah iya, aku cobain dulu" Wooseok kemudian mengambil sendok untuk mencicipi hasil masakannya.
"Jangan! Biar aku aja yang makan!" Seungwoo menahan tangan Wooseok.
"Aku kan juga mau coba masakanku Woo" Wooseok kekeuh mencicipi masakannya. Setelah memasukan kuah sup ke dalam mulutnya Wooseok terdiam. "Rasanya aneh" ucapnya cemberut." Huaaaaa masakan aku gagal" Wooseok langsung menangis, Seungwoo panik dan langsung menghampiri Wooseok dan memeluknya.
"Udah ya jangan nangis, nanti juga masakan kamu enak, kan ini pertama kali belajar" ucap Seungwoo menenangkan.
"Nanti aku gak bisa jadi isteri yang baik kalau gak bisa masak hueeeee....."
Lima belas menit Wooseok menangis di pelukan Seungwoo. Akhirnya Seungwoo membuatkan mie instan untuk mereka.
"Kalau gitu dari tadi aku bikin mie instan aja, rasanya gak pernah salah" ucap Wooseok yang kembali ceria memakan mie instannya. Seungwoo melihatnya hanya tersenyum, cepat sekali moodnya berubah.
Masakan Wooseok akhirnya dibuangnya, dia tidak mau meracuni kekasihnya dengan memakan masakannya. Mereka mencuci alat masak, piring serta mangkuk kotornya bersama. Seungwoo yang menyabuni kemudian Wooseok yang membilasnya.
"Aku balik dulu ya" ucap Seungwoo saat mengelap tangannya dengan kain kering.
"Tidur di sini aja" ucap Wooseok
***
Seungwoo tidak bisa memejamkan matanya saat ini. Dia kira Wooseok akan memintanya tidur di kamar tamu, kamarnya yang dulu, tetapi ternyata Wooseok malah meminta Seungwoo tidur di kasur yang sama dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomansaHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja