Just love you too much

158 15 11
                                    

Because I don't know, for the next life,

Can I meet you?

That's why I'm going to work so hard in this life. Give you the best.

Love you all become hurting you

Our love is suffocating

Not intentionally, just love you too much...

Sudah satu tahun Wooseok menyandang status sebagai tunangan Seungwoo. Sejak pertama kali bertemu Wooseok memang jatuh hati pada Seungwoo saat mereka dipertemukan pada acara perjodohan. Kedua orang tua mereka sepakat menjodohkan kedua anaknya untuk kepentingan bisnis keluarga.

Awalnya Wooseok kira Seungwoo menyukainya juga, karena pada acara tersebut dia bersikap sangat ramah pada Wooseok, namun pada kencan pertama mereka Wooseok baru tahu bahwa Seungwoo sangat menentang perjodohan ini. Bukan karena Seungwoo sudah memiliki tambatan hati Seungwoo menyetujuinya hanya demi menghormati keputusan orang tuanya, karena Seungwoo sangat menyayangi kedua orang tuanya. Seungwoo tidak suka jika hidupnya diisi oleh orang asing apalagi kaku seperti Wooseok. Dia menyukai hidupnya yang bebas.

Bagi Seungwoo Wooseok tidak berbeda jauh dengannya yang mengikuti perkataan orang tua saja. Karena itu Seungwoo langsung memulangkan Wooseok ke apartmentnya pada acara kencan pertama mereka. Mereka bahkan baru saja bertemu di restoran itu belum sempat duduk apalagi mencicipi makanan. Seungwoo memperingatkan Wooseok untuk tidak mencampuri kehidupannya, dia pun tidak akan mencampuri kehidupan Wooseok.

Wooseok sudah mengungkapkan perasaannya kalau dia menyukai Seungwoo, Seungwoo sama sekali tidak mempercayainya karena menganggap itu pasti didasari permintaan orang tuanya. Seberapa banyak Wooseok meyakinkan Seungwoo, Seungwoo tidak akan mempercayainya.

Wooseok selalu memasak makan siang dan makan malam untuk Seungwoo. Setiap siang dia akan mengantarkan bekal ke kantor Seungwoo. Tidak jarang Seungwoo akan mendiamkannya saja, tidak mengizinkan Wooseok masuk, membiarkan Wooseok menunggu berjam-jam di luar ruangannya. Tidak jarang pula Seungwoo akan membuang bekal yang sudah Wooseok siapkan ke tempat sampah di depan mata Wooseok. Tidak tahu kenapa Wooseok akan selalu memakluminya dan tetap membuatkan bekal untuk Seungwoo keesokan harinya.

"Woo, ini! Gue gak tega liat Wooseok nunggu lu lama lagi di luar jadi gue bawain bekalnya aja buat lu ya" ucap Seungyoun sahabat sekaligus sekretaris pribadi Seungwoo saat memasuki ruangan Seungwoo.

"Buang aja!" Ucap Seungwoo singkat.

"Ayolah Woo, apa sih salahnya lu tinggal makan doang juga!"

"Gue gak mau!"

"Gara-gara Wooseok yang bikin?" Tanya Seungyoun, Seungwoo terdiam. "Lu sebegitu bencinya sama dia? Dia gak salah apa-apa, kalo lu gak mau dijodohin lu seharusnya bilang sama orang tua lo! Bukan salah dia kalo dia suka sama lo!"

"Dia gak suka gue Youn! Dia cuma nurutin orang tuanya aja, sama kayak gue"

"Lu buta apa gimana sih? Kalau dia gak suka sama lo, ngapain juga tiap hari nganterin makan siang, makan malem sampai nunggu lu berjam-jam di luar"

"Bawel lu, yaudah sini gue makan" ucap Seungwoo akhirnya, iya dia tahu Wooseok menyukainya tapi dia sama sekali tidak mau menanggapinya. Seungyoun akhirnya lega mendengarnya dia pun memfoto Seungwoo yang sedang memakan bekal Wooseok dan mengirimkannya pada Wooseok.

Corat Coret Seuncat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang