"Pesen apa Seok?" Tanya Byungchan, mereka sedang ada di kantin Fakultas Teknik yang berseberangan dengan Fakultas mereka.
"Pasta aja Chan" jawab Wooseok singkat.
"Yohan?" Tanya Byungchan lagi.
"Samain kayak Kak Seok aja"
"Oke berarti pasta semua ya" Byungchan kemudian berlalu untuk memesan pesananan mereka.
"Gue kayaknya dapet jelek deh Yo, gue gak tau tadi gue jawab apaan pas test" curhat Wooseok sambil menidurkan kepalanya di atas meja.
"Kotor kak mejanya, jangan langsung nempelin gitu ke muka!" Ucap Yohan adik tingkat mereka. Yohan sudah terbiasa bergabung dengan seniornya, karena kebetulan dia dan Wooseok adalah tetangga
"Biarin, gue pusing"
"Puk puk kak Seok" Yohan hanya mengusap rambut Wooseok.
"Kenapa Seok?" Tanya Byungchan yang baru kembali.
"IP gue pasti anjlok deh"
"Jangan sedih Seok, gue pasti lebih anjlok dari lu" ucap Byungchan santai.
"Gak tau ah pusing" Wooseok kemudian menjedotkan kepalanya ke meja.
"Sakit kak! Udah jangan jedotin palanya kasian! Ntar pinternya kakak ilang" ucap Yohan
Byungchan dan Yohan mulai menyantap pasta mereka sementara Wooseok masih memandang pastanya. Byungchan dan Yohan yang menyadari hal itu langsung saling menatap.
"Seok? Gue pesen pastanya udah bener kan?" Tanya Byungchan.
"Iya" jawab Wooseok tanpa ekspresi.
"Wah bener stress nih anak. Seok?"
"Iya ini gue makan pastanya Chan" ucap Wooseok lemas.
"Gini deh biar lu gak kepikiran lagi gimana kalo minggu depan pas weekend lu nginep di apart gue yang kosong, ya sekalian staycation gitu" ucap Byungchan.
"Beneran Chan?" Mata Wooseok mulai berbinar.
"Tapi ada syaratnya"
"Dia mah gitu, udah tahu temennya lagi sedih malah dimintain syarat segala".
"Hehe gak ada yang gratis kali"
"Yaudah apaan syaratnya?" Tanya Wooseok.
"Lu liat cowok yang seberang meja kita kan?" Wooseok langsung menengok ke meja di belakangnya. Ada tiga orang mahasiswa laki-laki yang mengobrol, sepertinya mereka mahasiswa fakultas teknik karena Wooseok cukup sering melihat mereka makan di sini.
"Oh itu mah gue sering liat, kita lumayan sering ketemu kalo makan kan? Kenapa emangnya sama mereka?" Tanya Wooseok.
"Lu liat yang ponian" diantara tiga orang itu hanya ada satu yang berponi cukup panjang hampir menutupi matanya
"Yang idungnya mancung?" Tanya Wooseok.
"Yes"
"Terus gue harus ngapain?"
"Lu tembak dia"
"Ya kali, kenal aja nggak" protes Wooseok
"Ya lu ngarang aja sering liat dia terus jadi suka"
"Enteng amat mulut lu yak"
"Hehehe. Berani nggak? Palingan juga lu ditolak gegara gak kenal hahaha"
"Ya bagus dong, kan syaratnya juga tembak doang kan bukan jadiin pacar". Setelah berfikir sebentar Wooseok akhirnya menyetujuinya. "Oke gue terima syaratnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomantikHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja