Aroma ruangan rumah sakit yang sudah Wooseok sangat kenal, bau obat, suster dan dokter yang hilir mudik menangani pasien, juga keluarga pasien yang biasanya menunggui mereka. Tujuan Wooseok bukan ke ruangan itu, melainkan ke ruangan VIP tempat satu-satunya pasien yang dia rawat. Sudah delapan bulan lebih pasien ini Wooseok tangani, dia tidak merepotkan. Obat, makanan, maupun ketika terapi semuanya mau dijalaninya dan tidak melawan sedikit pun. Setiap masuk ke ruangannya Wooseok akan disambut dengan senyumannya.
"Pak Seungwoo sudah waktunya minum obat." Ucap Wooseok sambil mendorong troli berisikan makanan dan obat.
"Iya Seok." Ucapnya ramah sambil menaruh buku yang dibacanya ke atas nakas.
Han Seungwoo aktor yang sedang vakum dari kegiatannya untuk kemoterapi kanker stadium dua yang dideritanya. Dia sudah sepuluh bulan lebih dirawat di rumah sakit itu. Awalnya bukan Wooseok yang menanganinya, namun karena perawat yang dulu dipindah tugaskan, akhirnya Wooseok yang menggantikannya. Awalnya Wooseok kaget pasien yang ditanganinya itu adalah Seungwoo sang aktor terkenal, dulu Wooseok hanya melihat Seungwoo melalui layar kaca saja, namun sekarang setiap hari dia bertemu dengan orang yang 10 tahun lebih tua darinya itu.
Berat badan Seungwoo merosot jauh selama kemoterapi ini, rambutnya juga perlahan rontok dan Seungwoo harus memakai penutup kepala.Yang Wooseok lihat, Seungwoo memiliki semangat untuk sembuh, dia tidak mengeluhkan apa pun, setelah selesai kemoterapi meskipun dia merasa pusing atau mual dia akan menahannya. Wooseok biasanya akan membacakan novel atau menceritakan cerita karangannya agar Seungwoo bisa tertidur setelah itu. Wooseok menganggap Seungwoo bukan hanya sekedar pasien biasa, dia sangat merasa nyaman di samping Seungwoo.
Wooseok tahu cerita mengenai Seungwoo, saat dia tengah mempersiapkan pernikahan dengan tunangannya, mendadak kesehatannya menurun dan setelah diperiksa, ternyata dia mengidap kanker stadium dua. Dia sendiri bingung kenapa dia sampai mengidap kanker mengingat gaya hidup sehat dan olahraga yang selalu dijalaninya. Dokter bilang ini masih bisa disembuhkan melalui kemoterapi, sebelum kanker itu semakin menyebar.
Awalnya tunangannya setia menemani Seungwoo yang di rawat dan selalu menemaninya kemoterapi, namun setelah beberapa minggu berlalu dan tidak adanya kemajuan mengenai Seungwoo, orang tua dari tunangannya itu meminta Seungwoo melepaskan anaknya. Dia tidak mau anaknya menunggu sampai Seungwoo sembuh, kesembuhan Seungwoo sangat tidak pasti, apalagi ada kemungkinan kanker itu bisa naik ke stadium 3 dan 4. Seungwoo sama sekali tidak marah dengan itu, dia sadar tunangannya itu tidak dapat menunggunya terus. Sebenarnya tunangannya juga tidak mau berpisah dari Seungwoo, namun setelah itu orang tuanya melarangnya menemui Seungwoo, dan kabar terbaru yang Seungwoo dengar dia sudah dijodohkan dengan yang lain dan mereka akan segera menikah.
Jujur saja Wooseok sangat prihatin dengan keadaan Seungwoo, sebisa mungkin dia tidak mau Seungwoo merasa kesepian dan sendirian, bahkan Wooseok rela menghabiskan hari liburnya dengan Seungwoo.
"Pak Seungwoo mau lihat apa?" Tanya Wooseok saat mereka akan menonton tayangan netflix di hari minggu.
"Terserah kamu Seok."
"Film yang durasinya panjang aja ya, saya udah bawa snack banyak banget nih! Tapi Pak Seungwoo gak boleh minta." Seungwoo langsung tersenyum mendengarnya.
"Kamu gak apa-apa setiap libur nemenin saya? Kamu gak mau kencan sama pacar kamu atau main sama temen kamu?" Tanya Seungwoo.
"Pacar dari Hongkong!Pak Seungwoo kan tahu saya gak ada pacar, saya mau kencan sama angin apa gimana?"
"Oh kirain udah ada." Goda Seungwoo "Oh iya Seok kita kan udah kenal lama, kamu gak usahlah manggil saya 'Pak' formal banget kedengerannya,kan kita cuma beda 10 tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomanceHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja