Sesuai dengan janjinya, Wooseok datang ke pertandingan bola basket. Pertandingan itu lumayan ramai, karena dua tim memang dikenal sebagai musuh bebuyutan. Wooseok dan Byungchan berada di tengah suporter sekolah mereka. Mereka bisa mendengar betapa ramainya penggemar Seungwoo. Wooseok tidak tahu jika Seungwoo sepopuler itu, baginya Seungwoo hanyalah orang iseng yang tiba-tiba mendekatinya.
"Dia sepopuler itu Chan?" Tanya Wooseok. Byungchan hanya mengangkat bahunya saja.
Pertandingan dimulai, tim basket sekolah Wooseok memakai seragam kebanggaan mereka, warna merah. Sedangkan tim lawan memakai seragam berwarna putih. Seperti yang Seungwoo katakan dia memang lihai bermain basket, pantas saja dia menyandang gelar kapten tim basket. Mata Wooseok seketika membesar dan pipinya bersemu ketika Seungwoo menghadap kearahnya dan mengedipkan sebelah matanya setelah dia berhasil melakukan three points.
Dia gak ngedipin mata buat gue kan?
"WWWOOOAAAA!" Begitulah teriakan para penggemar Seungwoo saat Seungwoo mengedipkan matanya.
Ya, dia pasti ngelakuin itu buat fansnya. Masa iya dia bisa ngeliat gue dari segini banyak penonton.
Pertandingan akhirnya selesai dengan kemenangan tim sekolah Wooseok, dengan skor yang lumayan tipis. Wooseok mengajak Byungchan langsung pulang ke rumah saja, dia fikir yang penting dia sudah menepati janjinya pada Seungwoo.
"Gak nemuin Seungwoo dulu?" Tanya Byungchan. "Maksud gue setor muka gitu Seok, bukti lu udah dateng ke pertandingan dia."
"Gak usah Chan." Jawabnya singkat. Mengetahui sikap temannya yang memang sangat cuek, Byungchan pun menurutinya saja.
Saat Wooseok keluar dari gedung olahraga, dia bisa melihat tim basket sekolahnya yang sedang dikerumuni banyak orang. Wooseok tidak mempedulikannya dan berjalan lurus ke arah halte bis.
"Seok!" Itu suara Seungwoo, awalnya Wooseok pura-pura tidak mendengarnya namun karena suara itu semakin lama semakin terdengar jelas di telinganya, akhirnya dia menoleh juga. Seungwoo berlari menghampirinya.
"Tadi aku keren banget kan?!" Itulah kalimat yang langsung dilontarkan Seungwoo. Byungchan dengan ekspresi kagetnya langsung membalikan badannya. Ini orang nyapa dulu kek, to the point banget!
"Liat kedipan maut mata aku ke kamu kan?" Kali ini Byungchan menahan tawanya. Yang ngedeketin Wooseok ajaib banget sih? Beda banget sama Wooseok"Hah?" Wooseok hanya terheran-heran mendengarnya. Over confident, tapi itulah dia. "Lu kan emang ngedipin mata tiap detik."
"Bukan itu maksudnya!" Rengek Seungwoo. "Tadi kan aku sengaja ngedipin mata ke arah kamu, masa kamu gak liat? Langsung rame loh."
Menyadari situasi ini, Byungchan akhirnya berpamitan pulang. Dia tidak mau terlibat dengan urusan Wooseok dan Seungwoo.
"Seok, gue duluan ya! Woo tolong anterin Wooseok pulang!"
"Ok!"
"Tunggu Chan!" Cegah Wooseok, namun Byungchan langsung pergi.
"Yuk!" Seungwoo langsung menarik tangan Wooseok.
Bukannya mengantar Wooseok pulang, Seungwoo justru membawanya ke sebuah restoran cepat saji.
"Katanya mau nganterin gue pulang?!" Keluh Wooseok.
"Makan dulu Seok, aku laper banget. Jangan cemberut terus, nih makan kentang gorengnya." Ucap Seungwoo sambil menyuapkan kentang goreng pada Wooseok, setelah itu dia memakan burgernya. "Kamu juga pasti laper kan? Tadi abis jadi suporter."
"Denger ya gue gak teriak-teriak kayak fans lu." Omel Wooseok
"Kamu cemburu aku banyak fansnya?"
"Hah? Nggak ya! Jangan ge-er."
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
Storie d'amoreHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja