Woo...
Lg sbk y?
Ydh blsnya wktu lg g sbk aja
Seungwoo melihat notifikasi handphonenya, itu dari Wooseok. Seungwoo tidak menekannya untuk melihat pesan yang lebih lengkap dan menekan tombol clear notifications, Seungwoo sedang sibuk menyiapkan hidangan di cafénya. Sejak lulus kuliah Seungwoo membuka café kecil, usahanya cukup berkembang karena dia membangun usahanya di kawasan perkantoran di pusat kota. Sewa tempatnya memang cukup mahal, namun sepadan dengan pemasukan setiap harinya. Cafénya selalu ramai setiap harinya.
"Dari siapa?" Tanya Seungsik, Seungwoo hanya diam dan kembali memasak spaghetti pesanan pelanggannya. "Wooseok? Kenapa gak dibales?" Tanya Seungsik lagi.
"Nanti aja." Jawab Seungwoo singkat, Seungsik menggelengkan kepalanya kemudian meninggalkan Seungwoo di dapur.
Sudah dua tahun Seungwoo menjalin hubungan jarak jauh dengan kekasihnya. Dia sejak awal sudah meragukan hubungan ini, saat dia tahu Wooseok diterima melalui jalur beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya Seungwoo tahu dia akan menjalin hubungan jarak jauh ini. Seungwoo senang Wooseok mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri, namun di satu sisi juga Seungwoo bimbang dengan kelanjutan hubungan mereka.
Seungwoo sudah memberitahu pendapatnya mengenai kelanjutan hubungan mereka, karena sejujurnya dia tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh, namun Wooseok kekeh jika mereka pasti bisa. Wooseok berjanji akan sesering mungkin menghubungi Seungwoo, jika mereka sama-sama tidak sibuk mereka akan video call.
Awalnya mereka menjalani hubungan jarak jauh ini dengan baik-baik saja dan tanpa hambatan. Seungwoo masih bisa mengikutinya, jadwal kuliah Wooseok belum terlalu padat mereka sering sekali melakukan video call. Wooseok sering memperlihatkan Seungwoo gedung-gedung tua di Eropa saat dia pulang kuliah, mereka juga sering melakukan sambungan telepon sebelum Seungwoo tidur, menceritakan kegiatan mereka satu harian penuh. Enam bulan kemudian Wooseok mendapatkan liburan musim dingin.
Woo, mggu dpn aku plg ^^
Senyum Seungwoo langsung mengembang membaca pesan itu.
"Sik, minggu depan gue cuti seminggu ya, gue nitip café"
"Hah? Kok tiba-tiba banget sih? Yang dateng pasti rame banget Woo, kan masih liburan."
"Justru masih liburan gue mau cuti, Wooseok minggu depan pulang gue mau liburan bareng dia."
"Terus gue?"
"Lu jaga café aja ya."
"Jahat banget sih gue ditinggal sendiri"
Seungwoo langsung menjemput kekasihnya di bandara, setelah itu mereka langsung pergi liburan bersama. Meskipun hanya liburan singkat di luar kota, namun Seungwoo dan Wooseok sangat bahagia. Seminggu sebelum Wooseok kembali ke Eropa dia terus menemani Seungwoo di cafénya, dia membantu Seungwoo dan Seungsik mengantarkan pesanan ke pelanggan, di saat itu Seungwoo mulai yakin dengan hubungannya dengan Wooseok, sepertinya dia bisa melaluinya.
Wooseok sudah kembali ke Eropa, sayangnya jadwal kuliah Wooseok kali ini sangat padat, namun Wooseok selalu mengirim pesan pada Seungwoo setiap harinya, mereka hanya bisa melakukan video call seminggu sekali. Seungwoo mulai meragu, baru saja dia seperti mendapat harapan akan huungannya tapi dia sudah kembali meragu. Dia tetap bertahan, dia ingin melihat ke depannya hubungannya dengan Wooseok akan seperti apa.
Setelah mengirimkan pesan, Wooseok langsung menghela nafasnya. Dia menggenggam gelang yang tersemat di pergelangan tangannya, itu gelang yang Seungwoo berikan saat mereka jadian dulu. Sepertinya Seungwoo sangat sibuk sehingga tidak sempat membalas pesannya. Sempat terbersit fikiran buruknya, apa Seungwoo mulai bosan dengan hubungan mereka? Apa Seungwoo lelah dengan hubungan mereka? Atau Seungwoo menemukan yang lain? Wooseok menghapus semua fikiran buruknya itu terutama yang terakhir, tidak mungkin Seungwoo mengkhianatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
RomanceHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja