Wooseok sangat menyukai Disney, dia ingin sekali mengunjungi Disneyland di seluruh dunia, itu salah satu cita-citanya. Wooseok sangat suka menaiki wahana yang cukup ekstrim. Ya meskipun wahana di Disneyland itu tidak se-ekstrim wahana di Universal Studio, namun Wooseok dari kecil sudah terbiasa dengan pernak pernik Disney. Sebelum cita-citanya itu terwujud, Wooseok cukup senang dengan mengunjungi taman rekreasi yang tidak jauh dari rumahnya. Ya meskipun tidak sebesar atau seindah Disneyland, namun itu sudah cukup membuatnya senang, apalagi dia masih sekolah dia mana punya uang sebanyak itu.
Hampir setiap minggu Wooseok pergi Disneyland ala dirinya. Orang tuanya selalu mengizinkannya karena jaraknya memang tidak jauh dari rumah hanya 15 menit dengan berjalan kaki. Tak jarang Wooseok hanya pergi seorang diri, baginya pergi ke taman rekreasi merupakan healing time dari kepernatannya dengan kegiatannya di sekolah, apalagi sebentar lagi dia akan menempuh ujian sekolah. Segala sudut taman rekreasi itu sudah Wooseok hafal, bahkan dia sudah akrab dengan penjual gulali di sana.
Setelah berkeliling biasanya Wooseok akan membeli sebuah gulali memakannya sambil duduk.
"Pak saya mau satu ya!" Ucap Wooseok.
"Oke selalu ada untuk dek Wooseok" ucap penjual itu ramah. "Gigi kamu gak apa-apa makan ini terus?"
"Nggak apa-apa kok, kan gak sering juga " kata Wooseok, nyatanya dia makan gulali hampir setiap minggu. "Ini uangnya pak, terima kasih ya"
"Iya terima kasih Wooseok"
Wooseok duduk di tempat duduk tidak jauh dari penjual gulali itu. Kemudian datanglah beberapa anak kecil membeli gulali itu. Entah kenapa Wooseok merasa jika dia membeli gulali, pasti ada saja pengunjung berikutnya, entahlah mungkin perasaan dia saja. Setelah itu, datang seorang laki-laki tinggi membeli gulali dan ikut duduk di samping Wooseok. Wooseok sudah hampir menghabiskan gulalinya, dia melihat orang di sebelahnya hanya menatap gulali berwarna pink yang sudah dibelinya.
"Kok gak dimakan?" Tanya Wooseok.
"Ehhmm... ini tinggal dimakan aja?" Tanya laki-laki itu.
"Iya itu ready to eat" laki-laki itu pun mencicipi gulalinya
"Manis..."
Yaiyalah manis, namanya juga gula, kalo pait ya pare.
"Kamu pertama kali makan gulali?" Tanya Wooseok.
"Iya... tadi saya liat kamu makan ini enak banget, jadi saya ikutan beli"
"Oh gitu..."
"Han Seungwoo" lelaki itu secara tiba-tiba mengulurkan tangannya di depan Wooseok.
"Hmm???"
"Saya Han Seungwoo, kamu?"
"Kim Wooseok" Wooseok menyambut tangan Seungwoo.
"Sendirian aja?" Tanya Seungwoo sambil memakan gulalinya.
"Iya, udah biasa kok"
"Kalo bareng saya jadi gak sendirian lagi dong?"
Hah? Maksud?
"Hmm kakak sendirian juga? Baru tahu ada yang ke taman rekreasi sendirian"
"Kamu juga sendirian"
"Kakak juga" Seungwoo terdiam.
"Kalo gitu kita bareng ya!"
Hah? Ini orang baru juga kenal udah ngajakin bareng aja.
"Gak apa-apa?"
"Gak apa-apa saya jomblo kok"
Apa hubungannya?!
"Kamu mau naik wahana apa?" Tanya Seungwoo.
"Udah naik semuanya, udah sore juga"
"Hah? Hmm... kalau naik bianglala udah belum?" Tanya Seungwoo, Wooseok menggelengkan kepalanya. "Yuk temenin saya naik itu!" Ucap Seungwoo semangat. Seungwoo kemudian menarik tangan Wooseok dan mengajaknya naik bianglala.
Karena memang sudah sore, tidak ada antrian di bianglala itu, Wooseok dan Seungwoo bisa langsung naik.
"Loh Woo? Lu bukannya lagi libur?" Tanya petugas di sana
"Iya ini gue lagi libur, lu liat kan gue gak pake seragam"
"Lu ngapain liburan di tempat kerja anjir?!"
"Yaa... gak apa-apa. Itu kosong kan gue langsung naik ya" ucap Seungwoo dia dan Wooseok pun langsung menaiki bianglala
"Kakak kenal petugas tadi?" Tanya Wooseok
"Iya dia rekan kerja saya"
"Hah? Kakak kerja di sini?" Seungwoo menganggukan kepala. "Kok saya gak pernah liat ya? Saya kan sering ke sini".
"Tapi kamu gak pernah naik bianglala kan? Saya tugasnya di bianglala" ucap Seungwoo.
Bianglala itu perlahan naik ke atas. Wooseok bisa melihat pemandangan dibawah sana. Wooseok merasa dia sudah menyia-nyiakan banyak hal, kenapa dia tidak dari dulu menaiki bianglala ini? Pemandangan di bawah sangat indah, dia bahkan bisa melihat sunset dari arah laut serta lampu-lampu gedung yang sudah mulai dinyalakan.
"Bagus kan?" Tanya Seungwoo, Wooseok hanya menganggukan kepala sambil melihat kearah luar, terpesona dengan pemandangan di depan matanya.
"Nanti waktu saya ke sini saya mau naik bianglala lagi deh hehe" ucap Wooseok tersenyum ceria.
***
Satu bulan kemudian setelah minggu ujian yang dilaluinya, Wooseok menepati janjinya. Sore itu setelah memakan gulali kesukaannya dia menuju wahana bianglala. Wooseok bahkan membeli satu gulali untuk Seungwoo. Wooseok tahu Seungwoo sedang bertugas hari ini. Wooseok langsung masuk karena memang tidak ada antrian, sepertinya orang-orang sudah bersiap pulang mengingat taman rekreasi tutup jam 6 sore.
"Kak!" Wooseok langsung menghampiri Seungwoo. "Ini buat kakak" Wooseok memberikan Seungwoo gulali yang dibelinya
"Makasih. Kamu mau langsung naik? Ini semuanya kosong kok"
"Iya hehe"
"Siikk, gue naik dulu ya! Jangan lupa nanti jagain dibawah" Teriak Seungwoo
"Heeeehh!! Lu malah pacaran di tempat kerja!" Seungsik rekan kerja Seungwoo berteriak saat bianglala yang dinaiki Seungwoo dan Wooseok perlahan menuju atas.
"Gak apa-apa?" Tanya Wooseok.
"Gak apa-apa kok" ucap Seungwoo tersenyum. "Kenapa kamu gak pernah naik bianglala?"
"Hmm... kenapa ya?.... mungkin karena kayak anak kecil?"
"Kayak anak kecil? Emangnya kamu udah gede?"
"Ya... seenggaknya saya bentar lagi lulus hehe. Kayak gak ada tantangannya gitu kalau naik bianglala"
"Kan jadi bisa liat pemandangan ini?"
"Yaa... itu sebelum saya tahu"
"Sekarang udah suka?"
"Hmm... tapi saya mau naik kalau ada kak Seungwoo aja, kalau gak ada temennya gak enak"
"Manis..." ucap Seungwoo tiba-tiba
"Gulali kan emang manis?"
"Bukan. Kamu yang manis"
"Kok saya?"
"Kamu sama gulali itu sama. Pipi kamu jadi pink kalau kepanasan dan kalau tersenyum kamu manis"
"Kak Seungwoo juga kayak bianglala"
"Hmm??"
"Tinggi dan menenangkan, bianglala memang bukan wahana ekstrim yang suka saya naiki, tapi meskipun begitu dia bawa saya ketenangan juga kebahagiaan"
-end-
KAMU SEDANG MEMBACA
Corat Coret Seuncat
Storie d'amoreHanya cerita singkat, cerita yang muncul karena ide mendadak dan gak mau bikin cerita panjang dan mungkin hanya beberapa part saja