(33)

53 14 0
                                    

~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Langit mulai memerah ketika Rin dan kawan-kawan akhirnya kembali ke tempat biasa mereka berkumpul. Pematang sungai di tengah alun-alun kota.

"Hhh..." masing-masing dari mereka saling menghelakan napasnya dengan ekspresi yang sama. Lelah.

"Apa yang kita temukan?" Azaka memulai obrolan.

"Tidak ada." sahut Kaito.

"Payah." ujar Rin.

"Sangat." Conan ikutan menyahut.

Hening beberapa saat.

"Bagaimana mau menemukan buktinya, dasar bodoh! Bahkan keluarga yang tersisa saja hampir semuanya pindah ke kota lain. AARRGHH..." Rin mulai menyerukan emosinya. Lagi-lagi, gadis itu yang terbakar amarahnya.

"Dan beberapa ada yang sudah menjadi korban semua..." sahut Azaka.

"Tch." Conan menendang batu yang ada di dekat kakinya. "Kita tidak punya bukti tapi bagaimana caranya kita meyakinkan mereka kalau pelakunya..."

"Ada satu cara lagi. Yaa terbilang cara ini cukup manjur, tapi tingkat resikonya tinggi." ujar Rin.

"Apapun itu. Katakan, Tohsaka." sahut Conan.

"Makam."

"He?"

"Cek makam mereka."

"Kau gila? Mengecek makam orang lain itu..."

"Tapi bagiku itu akan lebih mudah, detektif. Bukan mudah, maksudku kita butuh bukti kuat, bukan? Makam. Disanalah buktinya." tanggap Kaito.

"Bagaimana? Jangan-jangan..."

"Benar. Kita akan membongkar isinya. Mengecek apakah di dalamnya ada mayat manusia atau tidak. Mereka yang bangkit, pasti sudah lama meninggalkan peti kematian mereka." sahut Rin.

"Masuk akal." ucap Azaka.

"Oy detektif, kau tahu Vampir yang kita lihat kemarin, kan? Kau mengenalnya, kan? Apa kau tahu dimana makamnya?" tanya Kaito.

"Aku bukan orang yang mengurus pemakaman... Oh, keluarga Akane." Conan berujar.

"Keluarga Akane? Ohh keluarga yang waktu itu kita datangi, ya?" sahut Rin.

"Tapi apakah bertanya soal letak makam pada mereka akan mencurigakan?" tanya Conan.

"Hmph." Kaito mengeluarkan senyuman liciknya.

"He? Ada apa KID?" tanya Conan. "Jangan bilang kalau kau..."

"Aku sangat berguna dalam hal-hal seperti ini. Kalian harus tahu itu." sahut Kaito dengan wajah sombongnya.

"Yosh! Mari laksanakan!" ucap Rin.

"Eh? Sekarang juga?" tanya Conan.

"Keadaannya sudah semakin buruk, Kudo-kun. Rumah sakit sudah dimanipulasi, bahkan kini mereka sudah berhasil menguasai kepolisian. Mau sampai kapan kita akan terus terdiam?" ujar Rin.

"Kau juga tidak ingin melihat ada yang mati lagi, bukan?" tanya Azaka.

Conan terdiam.

"Jika kita terus terdiam, skenario parahnya adalah mereka bisa saja mulai menyerang orang yang kita kenal dan sayang." ucap Kaito.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang