(22)

84 17 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Oyy Tohsaka, Tohsaka apa yang terjadi padamu? Sadarlah!" Conan terus mengguncang pundak Rin sampai gadis itu kembali ke kesadarannya. Sebuah sinar kembali muncul di matanya.

"Kudo-kun?"

"Apa yang terjadi denganmu? Seharusnya yang paling terkejut dengan melihat hal barusan adalah aku. Tapi kenapa?"

Rin menepuk-nepuk wajahnya dan segera bangkit darisana. Ia lalu mendekatkan wajahnya pada Conan. "Simpan dulu pertanyaanmu. Kita harus segera pergi darisini. Malam ini, menginaplah di kamarku. Ayo!"

"Eh?" tak sempat protes, tubuh Conan sudah diangkat oleh Rin.

"Pastikan mulutmu tertutup rapat atau lidahmu akan tergigit."

"Tohsaka apa yang akan..."

Rin menguatkan tumpuan kakinya pada tanah. Mengumpulkan semua energinya disana. "Est is gross. Est is klein..."

Conan melihat sebuah cahaya melintang berwarna hijau menjalari sekujur kaki Rin dan ini adalah hal yang pertama kali baginya sejak kejadian liontin itu.

"Vox Gott es Atlas!"
*Ini besar dan ini kecil. Suara dari Tuhan adalah dunia!*

Whussss....

Dalam sekejap, Rin sudah melesat dengan cepat dari tempat mereka dan dalam waktu 10 detik sudah tiba di apartemen tempat gadis itu.

Conan masih tidak bisa mencerna atas apa yang baru saja terjadi. Yang ia ingat hanyalah dalam gendongan Rin, ia merasa seperti melesat cepat dengan sebuah mobil balap.

Rin menurunkan Conan dari gendongannya dan segera menaiki tangga apartemen. "Ayo, naiklah!"

Tanpa berkata apa-apa lagi, Conan menuruti perkataan Rin dan mengikuti kemana gadis itu pergi.

Rin segera memasuki kamarnya dan segera menelepon Azaka dari sana. "Halo, Azaka. Bisa kau ke kamarku sekarang?"

Rin menutup teleponnya dan tak berapa lama kemudian, Azaka datang.

"Bukankah kau harus mengantarkan anak ini pulang? Kenapa..."

"Orang itu muncul."

"Eh?"

"Kenapa harus di waktu ini dan di tempat ini? Ini akan menjadi lebih gawat daripada berhadapan dengan Vampir biasa." cetus Rin.

"Rin, jelaskan secara perlahan. Aku tidak mengerti maksudmu. Dan lagi, kelihatannya anak ini menyimpan ribuan pertanyaan padamu." sahut Azaka.

"Air putih."

"Oh? Baiklah." Azaka segera mengambilkan air putih untuk Rin dan gadis itu meminumnya dengan cepat.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang