(6)

194 23 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Rin masih terdiam di tempatnya dengan kepala tertunduk. Masih terkejut dengan fakta yang ia dapatkan. Pemuda di hadapannya, bahkan sudah mengetahui semua misinya.

"Padahal kukira menggunakan trik murahan seperti itu akan gagal. Rupanya kau benar-benar salah informasi. Aku langsung mengetahui kalau aku berhasil membodohi kalian adalah dari seragam yang kau kenakan. Itu adalah seragam dari SMU tempat Kudo Shinichi bersekolah. Dari situ aku bisa pastikan kalau kalian berhasil ku kelabui. Jadi bagaimana Nona Penyihir? Apakah kau terkejut? Merasa marah? Merasa dibodohi?" Kaito terus mengucapkan kalimat sombongnya.

Rin mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Ahh aku sudah muak! Benar-benar muak! "KHHH..."

Kaito menatap remeh Rin sekali lagi. "Sayang sekali ya?!"

"AKKHHH KEPALAKU RASANYA MAU PECAH!!" Rin mengeluarkan seluruh emosinya.

Kaito tersenyum penuh kemenangan.

"Kalau kau menolak untuk ikut silakan saja. Tapi, aku Tohsaka Rin tidak akan mundur begitu saja. Jika kau tidak mau maka aku tinggal membuatmu memutuskan untuk ikut dengan paksa!" Rin mulai mengaktifkan sihirnya.

Kaito bisa merasakan aura sihir Rin yang menyebar dengan kuat di sekelilingnya. "Oyy apa yang kau lakukan bodoh? Ini adalah sekolahan, bagaimana jika ada orang yang melihat?"

Padahal kau sendiri sering menggunakan sihir di depan orang banyak! "Baiklah, kutanyakan hal itu kembali padamu. Apakah disini ada 'orang' yang kau maksud?" tanggap Rin dengan senyum liciknya.

Kaito mengeluarkan keringatnya. Ia sudah tahu akan hal itu, ia hanya mencoba mengulur waktu untuk mengeluarkan bom asapnya dan kabur darisana.

"Trik murahan itu tidak akan bisa menghentikanku, Kuroba Kaito!" Rin mengejar Kaito yang masuk ke dalam gedung sekolah. Ia menggunakan teknik sihir penguatnya guna mempercepat langkahnya.

Kaito sudah berada di lantai 3 gedung sekolahnya. Ia tercengang melihat Rin sudah tepat berada di belakangnya. Sihir penguat, dia menggunakan teknik itu. Sial! Gadis itu kalau marah ternyata semenyeramkan ini! gumam Kaito.

Syuutt... Syuutt... Blarr...

Pemuda itu kembali dibuat terkejut dengan serangan yang Rin lancarkan. "Kau gila atau bodoh? Menembakkan Gandr sekencang itu. Aku bisa mati lho?!" seru Kaito pada Rin sambil tubuhnya terus menghindari serangan dari gadis tersebut.

"Kalau tidak mau mati ikutlah denganku dan bergabunglah dengan Asosiasi, kepala batu!" seru Rin.

Sudah kuduga dia akan menyahutnya demikian! Kaito merasa apa yang ia katakan pada Rin akan percuma saja. Ia lalu mempercepat larinya dan segera bersembunyi di sebuah ruangan kelas yang sepertinya adalah ruangan kelas miliknya sendiri. Kaito kemudian menguncinya dari dalam. Dirinya sudah tahu kalau bersembunyi saja tidak cukup. Oleh karena itu, ia membutuhkan waktu untuk memikirkan bagaimana caranya menghadapi amukan Rin.

Rin tiba di depan kelas dimana merupakan tempat Kaito bersembunyi. Ia sedikit memicingkan matanya. Kenapa dia tidak menggunakan sihir ilusinya? gumamnya.

Aku tidak bisa menggunakan sihir ilusiku disini. Ruangannya terlalu sempit, satu-satunya cara adalah... Kaito melihat jendela yang mengarah keluar tersebut dan bersiap hendak membuka jendela namun pergerakannya terhambat seketika begitu dirinya menyadari  Rin dengan sigap memasang Kekkai (batas/penghalang) pada ruang kelas.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang