(66)

21 9 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Baiklah. Kesepakatannya, besok pagi kita akan pergi menemui pria bernama Ozaki Toshio ini. Aku harap dia adalah tipe orang yang tidak menyulitkan...." ujar Rin.

Semua teman-temannya mengangguk.

"Kalau begitu kita akan berangkat pukul 8 pagi besok. Semuanya jangan sampai ada yang terlambat." ucap Conan.

"Hmm? Perasaanku saja atau kau memang mengucapkan kalimat 'jangan sampai ada yang terlambat' kearahku?" tukas Kaito.

"Oke. Kita cukupkan hari ini. Semuanya beristirahatlah yang cukup." Rin menutup pertemuan mereka malam itu dan berpisah.

Rin dan Azaka bergegas kembali ke apartemen mereka sebelum Azaka menyadari bahwa arah yang Rin tuju tidak sesuai dengan tujuan.

"Lho? Rin? Rin, kau mau kemana?" tanyanya khawatir.

"Kediaman Kirishiki. Ke tempat bocah Vampir sialan itu." sahut Rin yang jalannya melaju cepat.

"Seriusan sekarang? Kenapa dari banyaknya waktu..."

Rin menatap Azaka dengan tatapan mengerikan membuat gadis itu terdiam.

"Ba, baiklah..." Azaka mengalah dan mengikuti langkah Rin.

Mereka berdua tiba di depan halaman rumah Kirishiki. Suasana mencekam segera menyambut mereka disertai dengan semilir angin malam yang teramat dingin.

Rin tahu. Ia bisa merasakan Sunako sudah memperhatikan mereka....

Tak lama, pintu gerbang besar itu terbuka. Rin dan Azaka segera memasuki perkarangan rumah mewah tersebut dan dengan pergerakan dramatis, pintu besar itu tertutup perlahan.

"Oh ya? Aku tak menyangka kau memutuskan untuk datang menemuiku malam ini... Bahkan tanpa membawa bocah detektif itu..." Sunako menyambut mereka dengan senyumannya.

"Itu bukan urusanmu." sahut Rin.

"Begitukah? Hmmm... Oh ya, aku belum mengucapkan terimakasih kepada kalian karena telah berhasil menumpas para orang-orang tidak berguna itu.... Terimakasih atas kerjasamanya, Tohsaka Rin..." ucap Sunako.

Rin geram mendengarnya dan menatap Sunako dengan tatapan berapi. "Apa maksudmu? Meledek? Kau melanggar perjanjian yang telah dibuat."

"Perjanjian?" Sunako menatap Rin dengan bingung. Meski Rin tahu kalau itu hanya topeng belakanya saja.

"Jangan basa-basi. Kau menyerang Ran padahal sudah berjanji tidak akan menyerang manusia yang ada disini dan pergi meninggalkan tempat ini. Kau pasti tahu bukan kalau malam itu kami berhasil menumpas mereka karena kau mengawasi kami. Tapi kau malah menyerang..."

"Hmm? Yang menyerang Mouri Ran memang bukan aku."

"Eh? Apa maksudmu?"

Sunako berjalan menghampiri Rin. Menarik pundaknya supaya menjadi sejajar dengannya dan lewat mata hitam kosongnya, Sunako berucap perlahan....

"Dalam perjanjian yang kita buat, aku hanya mengatakan kalau aku akan pergi darisini dan tidak akan menyerang manusia lagi.... Jadi kau tahu maksudnya? Selama itu bukan aku yang menyerang, itu tidak masuk ke dalam perjanjian. Benar bukan? Hehe...!"

Rin semakin tak bisa meredam emosinya dan hampir saja menampar gadis di hadapannya jika Azaka tidak mencegahnya.

"RIN TENANGLAH!" serunya.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang