(61)

43 14 1
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

*Rin sudah pernah menceritakan masa lalunya pada chapter 47, namun ia kembali menceritakan hal ini pada Conan dengan penjelasan yang lebih mendetail tentang apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya di masa lalu*

Aku Tohsaka Rin. Putri pertama dari pasangan Tohsaka Tokiomi-Ayahku dan Tohsaka Aoi-Ibuku. Aku lahir dalam keadaan hampir mati karena tidak kuat menampung semua energi sihir yang mengalir pada tubuhku dan membuat ayahku panik. Beliau segera mengusulkan untuk kembali memiliki anak dan setahun setelahnya, Tohsaka Sakura-adikku-terlahir ke dunia.

Aku dan Sakura hidup bahagia dan berkecukupan. Keluarga kami kaya raya karena Ayahku yang seorang Magus yang cukup populer di Asosiasi. Ibu kami juga sangat menyayangi kami.

Sampai suatu ketika saat aku berusia 6 tahun, Ayah mengatakan sesuatu padaku malam itu...

"Aku akan menyerahkan Sakura pada keluarga Makiri..."

Ibuku tidak menyetujuinya, tapi ayah memaksakan kehendaknya dan mengatakan ini demi masa depan klan Tohsaka dan klan Makiri (Matou). Ayah juga mengatakan ini juga akan baik bagi Sakura.

Sakura saat itu berusia 5 tahun, aku harus berpisah dengan adikku satu-satunya yang sangat aku sayangi. Aku menyerahkan satu dari sepasang pita merah jambu yang selalu aku kenakan di rambutku pada Sakura sebagai kenang-kenangan.

"Kenakanlah pita ini... Sentuh pitanya jika kau merindukan aku. Aku akan selalu berada di sisimu dan berjanji akan menolongmu suatu saat nanti." begitu ucapku sebelum Sakura dibawa ayahku kepada keluarga Makiri (Matou).

Setahun setelahnya, aku tidak pernah mendengar kabar apa-apa lagi dari Sakura sejak dia meninggalkan keluarga kami. Perang Cawan Suci di tahun ini juga sudah dimulai. Ayah mengirim aku dan ibuku ke rumah keluarga ibuku di kota Miyama guna menjauh dari kota Fuyuki yang menurut ayah demi keselamatan kami.

Ayah berjanji padaku akan kembali dengan selamat setelah perang yang akan berjalan selama 2 minggu.

"Aku berjanji akan kembali ke pelukan kalian." ucapnya demikian sambil mengelus puncak kepalaku.

"Hari ini umurmu sudah menginjak 7 tahun ya? Selamat ulang tahun, Rin..."

Aku tersenyum senang mengetahui kalau ayah mengingat ulang tahunku saat itu. Beliau lalu memberikan buku sihir yang selama ini selalu beliau larang aku sentuh dan bilang kalau usiaku belum cukup. Melihat beliau menyerahkan buku itu padaku tandanya aku sudah memiliki umur yang cukup untuk bisa membuka buku sihir tersebut.

"Ini hadiah untukmu...jaga baik-baik ya, Rin."

"Uhm, tentu saja. Terimakasih Ayah." seruku.

Ayah kemudian pergi meninggalkanku. Aku melihat punggungnya yang menjauh dan menyadari satu hal...

...dia tidak akan pernah kembali lagi kepada kami...

Dan benar saja, malam disaat hari sebelum selesainya ritual Cawan Suci, ibuku pergi dari rumah saudara kami pada tengah malam dan mendapati Ayah yang sudah tidak bernyawa di dalam gereja. Beliau menuduh seorang pria bernama Matou Kariya sebagai sang pembunuh dan Matou Kariya menyerang ibuku. Hampir membunuhnya jika Matou Kariya tidak hilang kendali saat itu.

Kejadian itu, membuat ibuku menjadi gila. Beliau tidak lagi seceria dulu. Selalu duduk di kursi roda dan masih menganggap kalau Ayah masih hidup. Beliau suka berbicara sendiri seakan Ayah ada di depannya.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang