~~welcome back to Mai_son12 universe~~
-
-
-
-
-
Conan dan kawan-kawan sudah dalam perjalanan pulang mereka. Seperti biasa, seakan melupakan kejadian kemarin, mereka kembali membicarakan hal-hal yang menyenangkan. Sementara itu, Conan terus-terusan melihat ponselnya.
"Ada apa, Edogawa-kun?" tanya Ai yang sedari tadi menyadari Conan sedang memikirkan sesuatu.
Conan kemudian menutup ponselnya. "Maaf semuanya. Aku baru teringat ada sesuatu yang tertinggal. Kalian duluan saja. Bye...!" ia langsung berlari meninggalkan mereka semua.
"Heee?" ketiga kawannya hanya menatap bingung.
Conan berlari menuju sebuah rumah yang beberapa hari yang lalu merupakan rumah salah satu korban dari kasus tersebut.
Tertera disana nama Koiwai.
"Koiwai Mirai, wanita berusia 21 tahun yang ditemukan tewas di dalam kamarnya. Ia tinggal bersama kakaknya yang tinggal di Tochigi. Setelah adiknya tewas, kakaknya memutuskan untuk tinggal disini sebelum akhirnya ia akan menjual rumah ini." ucap Conan. Ia pun memencet bel rumah tersebut. Menurut kesaksian tetangga korban saat ia hendak datang menjenguk, Koiwai telah tewas di atas kasurnya. Tetangganya berkata bahwa ia khawatir dengan kondisi Koiwai yang tiba-tiba saja tidak pernah keluar dari rumahnya.
Sudah 2 menit Conan memencet bel rumahnya tapi ia tidak mendengar suara apapun dari dalam rumah. "Hmmm apakah sedang tidak ada orang di dalam rumahnya ya?" gumamnya. Tapi ia kemudian menyadari kalau beberapa jendela nampak terbuka dengan lebar.
"Mustahil kalau orang yang pergi meninggalkan rumahnya membiarkan jendela rumah terbuka begitu lebar. Itu tindakan yang ceroboh sekali. Ditambah lagi, gerbongnya juga dikunci dari dalam." Conan kemudian berusaha menyusup masuk karena takut terjadi ada apa-apa pada Kakak si korban.
Conan melompati pagar tersebut dan mendarat mulus di dalam halaman rumahnya. Ia pun berlari menuju pintu namun terkunci. Ia segera mencari jalan lain dan mendapati jendela terbuka yang ternyata adalah kamar mandi. Conan menanjaki dinding agar bisa mencapai lubang jendela dan berhasil masuk ke dalam rumah.
Conan lalu berlari menuju lantai dua yang merupakan area kamar. Mengecek masing-masing kamar namun tidak mendapati siapa-siapa sampai ia tiba di suatu ruangan kamar yang pintunya terkunci.
Conan pun mengetuk-ngetuk pintu tersebut dan meneriaki nama Kakak Koiwai Mirai. "Koiwai Ryou-san... Koiwai Ryou-oniisan..." serunya dari luar. "Heyy apakah kakak ada di dalam? Maaf aku masuk dengan lancang, aku Edogawa Conan anak yang biasa bersama Paman Mouri Kogoro waktu itu. Aku ingin mengambil mainanku yang ketinggalan disini. Koiwai Ryou-oniisan?!"
Conan berdecih. Apakah dia tidak ada di dalam? Tapi suara AC-nya terdengar darisini dan udara di dalam begitu dingin. Conan memaksa masuk namun ia tidak bisa mendobrak pintunya. Ia lalu memutuskan untuk melompati pintunya dan melihat dari ventilasi udara yang ada di atas.
Mengambil sebuah bangku dan beberapa buku yang ada di kamar sebelah, Conan menaikinya dan sedikit melompat untuk bisa menggapai ventilasi yang dimaksud. Ia kemudian menyembulkan kepalanya untuk melihat ke dalam dan...
Apa??
Tubuh Koiwai Ryou sudah terbujur kaku di atas kasurnya dengan mata terbuka dan mulut terbuka. Tubuhnya begitu kurus kering dan sangat pucat.
"Polisi. Aku harus menghubungi polisi." Conan segera menuruni bangku dan berlari mencari telepon seluler yang ada di dalam rumah ini.
Sialan! Lagi-lagi ada yang terbunuh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tales Of Magician
FanfictionTohsaka Rin diperintahkan oleh Menara Jam tempat ia menuntut ilmu untuk menemukan dan menyelidiki keberadaan pemilik Forth Magic yang namanya sudah menghilang berpuluh-puluh tahun lamanya. Namun, karena akibat kesalahan informasi, membuat Rin harus...