(44)

47 11 1
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Suasana hening diantara keduanya. Amuro terlihat baru mengetahui sesuatu yang mengerikan. Wajahnya menampakkan dengan jelas, hal yang selama ini tak pernah ia duga.

"Tidak ada penawar bagi obat itu. Mereka akan tetap seperti itu sampai usia mereka bertambah. Jadi, ini bagaikan kehidupan keduamu. Sel tubuhmu sudah mati ketika kau meminum obat tersebut tapi kembali beregenerasi namun dengan sel tubuh kembali ke masa 10 tahun yang lalu. Ingatanmu tetap ada. Kecerdasanmu tetap ada karena otak tidak dihancurkan. Obatnya masih belum sempurna. Oleh karenanya hanya bisa memundurkan waktu menjadi 10 tahun. Jika obatnya sudah sempurna, itu bisa menciptakan obat untuk hidup abadi. Tapi, kau juga sudah tidak bisa disebut manusia secara bersamaan.

"Jadi, apa yang Conan-kun dan Ai-chan alami saat ini adalah, tubuh mereka kembali ke usia 7 tahun. Usia mereka bertambah 10 tahun dari usia seharusnya. Misalkan mereka ditakdirkan untuk mati di usia 70 tahun, maka dengan bertambahnya usia 10 tahun lebih lama, mereka akan mati di usia 80 tahun. Entahlah, bagaimana dengan perkembangan dari obatnya sendiri. Apakah masih tetap pada 10 tahun? Atau sudah bertambah?" jelas Rin.

"Bagaimana jika sudah sampai ke 100 tahun?" Amuro mengeluarkan pertanyaannya.

"Mati."

"Eh? Tapi, bukankah itu untuk mewujudkan hidup abadi... Tunggu dulu!"

"Kau menangkap maksudku?" Rin tersenyum simpul mendengarnya.

Amuro terdiam. "Apa maksudnya..."

"Tidakkah itu berujung dengan pemusnahan umat manusia?" sahut Rin.

"Tapi mana mungkin..."

"Itu hanya spekulasiku saja, sih?! Entah benar atau tidak." ujar Rin akhirnya.

"Tohsaka-san, kau membuatku terkejut." ujar Amuro.

"Tapi kemungkinan akan adanya hal seperti itu sangat besar, Amuro-san. Melihat dari reaksimu, sepertinya kau memang belum mengetahui tujuan dari organisasi itu, ya?" tanggap Rin.

"Selama ini aku terus mencarinya dengan terus mengikuti mereka. Seorang anggota mereka yang bernama Gin benar-benar sangat berhati-hati ketika berbicara." jawab Amuro.

Hee itu sama saja denganmu, sih. gumam Rin. "Humm, begitu ya?!"

"Lalu, apa yang akan kalian jawab dari pertanyaan gadis bernama Sunako ini?" tanya Amuro.

"Entahlah. Aku tidak tahu apa tujuan dari Sunako sebenarnya menyuruh kami untuk menghancurkan mereka...tapi, bagaimana menurutmu, Amuro-san?" Rin malah menanyakan pendapat Amuro.

"Eh? Itu..." Amuro diam beberapa saat. "....karena aku adalah orang yang menjunjung tinggi keadilan, aku pasti akan menghancurkan mereka. Jika keberadaan mereka membuat Negara ini dalam bahaya, aku pasti akan melindunginya, meski dengan nyawaku."

"Aku adalah orang yang menjunjung tinggi keadilan, Tohsaka. Karena itu, aku akan melindungi semuanya, tidak peduli jika itu berarti mengorbankan nyawaku sendiri. Aku akan menjadi pahlawan keadilan..."

Sebuah kalimat tiba-tiba terngiang di kepala Rin ketika Amuro mengatakan hal tadi. Siluet seorang yang dulu...

"Tohsaka-san?" Amuro terlihat kebingungan melihat Rin yang terus melamun menatap wajahnya.

Rin mengerjapkan matanya.

"Ada apa?"

"Oh, tidak. Uhmm, bukan apa-apa." Rin menggelengkan kepalanya. "...aahh kalau begitu, sepertinya urusan kita sudah selesai. Aku akan pamit. Azaka menunggu, soalnya."

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang