(28)

81 13 3
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Mungkin ini agak mengejutkan kalian semua. Tapi, itulah yang sebenarnya."

"KID selama ini sungguhan pengguna sihir?"

Rin dan Azaka spontan saja terdiam. Hanya itu yang mereka permasalahkan....?!

Kaito tersentak mendengarnya. "Yah, begitulah..."

"Apakah selama ini kau menggunakan sihir sungguhan untuk memanipulasi kepolisian?" tanya Subaru.

"Curang. Selama ini dia bahkan lebih curang dari yang semua orang kira." cetus Ai dengan nada datarnya.

"Kaitou KID seorang pencuri yang ulung ternyata menggunakan sihir sungguhan. Kukira kau sungguhan jenius bisa memanipulasi mereka dengan mudah." Prof. Agasa malah lebih menyakitkan kata-katanya untuk di dengar.

Sebuah panah sontak menusuk dada Kaito. Pemuda itu nampaknya sudah tak tahan dengan seruan orang-orang di sekitarnya.

"Ah, dia mati. Mentalnya tapi." ujar Rin.

"Tohsaka, Kokutou, setidaknya bantulah aku..." Kaito memohon.

"Tidak sudi." Rin dan Azaka spontan membuang muka mereka ke arah lain.

Kaito menatap keduanya dengan masam.

Setelah suasana menjadi agak tenang dan Conan juga sudah kembali bangkit dari rasa sakitnya.

"Sudah tidak sakit?" tanya Rin.

Conan mengangguk.

"Jadi, kalian sungguhan Magus ya? Aku masih tidak dapat memahaminya tapi, nampaknya kalian sedang tidak bercanda." ujar Subaru.

"Ai-chan juga sudah melihatnya kan? Bagaimana dirimu yang secara tiba-tiba menyaksikan sebuah sihir tak terbantahkan oleh logika." ucap Rin.

Ai mengangguk. "Itu hebat sekali. Aku sampai pucat begitu sosok berbaju merah itu menolong kami dan membawa kami kembali ke rumah Profesor." ujarnya.

"Eh? Cerita apa itu? Aku tidak pernah dengar..." Prof. Agasa nampak antusias mendengarnya. Ai pun menceritakan kejadian selama di gedung tak berpenghuni tersebut. Conan juga sedikit menambahkan. Dimulai dari mereka yang menemukan ruangan misterius yang dipenuhi oleh banyak orang, kedatangan pria penjaga gedung dan pertolongan misterius dari Rin.

"Semua itu Rin-kun yang merencanakannya?" Prof. Agasa tercengang mendengar akhir ceritanya.

"Haha, tanpa sadar, aku ingin menyelamatkan mereka dari bahaya yang menanti disana. Sekaligus menunjukkan keberadaan supernatural yang nantinya akan menuntun kalian kepada pelaku pembunuhan ini. Menumbuhkan rasa percaya kepada keberadaan supernatural tersebut." jelas Rin.

"Lalu, siapa saja yang sudah tahu kalau pelakunya adalah Vampir?" tanya Subaru.

Spontan, Rin dan kawan-kawan saling menunjuk satu sama lain.

"Hanya kalian?"

"Meyakinkan orang itu tidak mudah lho?! Apalagi sekarang sudah zaman modern. Jadi wajar bukan kalau orang-orang sudah mulai menganggap supernatural adalah hal yang tabu?" ungkap Rin.

"Apakah ada cara lain yang bisa membuktikannya?" tanya Subaru kembali.

"Itu...kami sudah mencobanya." sahut Azaka. "Tapi..."

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang