(27)

76 13 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Ketemu.... Fufufu..."

"Sial." Kaito segera membentangkan hang glider nya. "Tohsaka, apakah kau bisa menggunakan kakimu untuk lari menjauh?" tanyanya.

"Jangan tanya."

"Bawa anak itu. Kokutou-san, berpeganganlah erat padaku." Kaito segera membopong Azusa dan ia melesat dengan cepat.

Rin segera membawa tubuh Conan dan dengan gerakan cepat segera pergi darisana. Sebelum itu, ia sudah melemparkan satu permatanya ke arah Vampir yang menyerang mereka dan meledakkannya. Meski Rin tahu itu tidak akan membunuhnya, tapi untuk sekarang mengulur waktu adalah hal yang utama.

"Makhluk apa tadi?" tanya Azaka yang berada di pangkuan Kaito.

"Kemungkinan makhluk itu adalah Vampir. Sial, bahkan kita tidak bisa merasakan hawa kehadirannya." sahut Kaito. "Bagaimana dengan Tohsaka?"

"Kurasa dia berhasil menyusul. Lihat, dia disana. Rendahkan ketinggian terbangmu, Kuroba-kun." ujar Azaka.

"Oh, uhm, baiklah." Kaito kemudian menurunkan ketinggiannya dan mensejajarkan posisinya dengan kecepatan lari Rin yang begitu cepat.

Mereka kemudian berhenti di sebuah gedung tua yang sudah tak berisi. Kaito kembali menyusutkan hang glider nya setelah menurunkan Azaka dari gendongannya.

Rin juga menurunkan Conan yang masih mengerang kesakitan.

"Apa yang terjadi?" tanya Azaka.

Rin pelan-pelan membalik tubuh anak itu dan mendapati luka cakaran di punggungnya. "Ini menyeramkan." ujarnya.

"Vampir itu menyerangnya?" Kaito tertegun melihat luka cakaran di punggung Conan membuat darah mengalir deras disana.

"Duh... Kenapa pula kau harus melakukan hal ceroboh seperti tadi Kudo-kun. Kau tahu bukan aku ini bukan seseorang yang harus dilindungi? Luka dari Vampir itu tidak akan menjadi separah ini jika itu mengenaiku tahu." keluh Rin dengan cemas. "...bagaimana jika Ran tahu, dasar bodoh!"

"Bodoh... Mana mungkin aku membiarkan seorang gadis diserang begitu saja... Khh... Itu reflek dariku..."

"Huh, sudah jangan banyak bicara dulu. Biar aku kurangi rasa sakitnya. Setidaknya aku masih bisa menutup lukanya sedikit." Rin mengeluarkan liontin merahnya. Ia lalu memejamkan matanya dan merapalkan mantranya disana.

"Rapalan mantra pembalik waktu, kah?" gumam Kaito yang mengetahui apa yang sedang Rin rapalkan di dalam hatinya.

Aliran darah yang keluar dari tubuh Conan sudah sepenuhnya berhenti dan lukanya tidak lagi separah sebelumnya. Anak itu juga terlihat tidak lagi mengerang kesakitan.

"Terimakasih banyak, Tohsaka." ucapnya.

"Heyy, kenapa kita tidak merasakan hawa keberadaan Vampir tadi?" tanya Azaka.

"Kesadaran kita terpecah. Saat itu kita terlalu fokus dengan Vampir yang berjalan di atas jembatan sampai tidak sadar ada Vampir yang menunggu mangsa disana. Untuk saat ini, itulah yang aku bisa pikirkan." jelas Rin.

"Masuk akal." cetus Kaito.

"Pokoknya kita harus membawa Kudo-kun kembali."

"Profesor..."

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang