(60)

40 12 1
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Conan segera mengaktifkan skateboard nya begitu tiba di pintu depan. Dengan gerakan kilat, ia lalu membelah barisan Vampir yang sudah bergerombol di depan pintu rumah.

"Jumlahnya banyak sekali. Apakah mereka adalah orang-orang yang selama ini..." Conan dengan gesit menghindari mereka semua tanpa satupun sengaja menabrak atau melukai mereka.

Dari dalam lubuk hatinya, ia masih menganggap mereka adalah manusia bernyawa yang tidak pantas untuk dibunuh. Tapi...

"Azusa-san kenapa? Kenapa kau menyerang Ran? Kenapa...." ujarnya.

Pergerakannya tiba-tiba terhenti ketika dirinya melihat sesosok hitam legam di ujung jalanan. Conan mengenal siluet tersebut. Itu adalah orang itu. Sosok yang disebut sebagai Roa oleh Rin.

"Sial! Aku tidak bisa..."

"Rraahhh...." suara erangan di belakang Conan semakin mendekat kendati dirinya yang menghentikan laju skateboard miliknya. Sosok di depannya menyadari kehadiran dirinya dan pada saat itu, Conan menyaksikan seseorang berada di genggamannya dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Conan murka melihatnya. Pergerakannya sudah akan menghampiri sosok hitam tersebut sampai...

"Kau itu sama sekali tidak pernah memikirkan konsekuensi ya?"

Suara seseorang berhasil menyadarkan Conan dan tahu-tahu, tubuhnya sudah terangkat melayang di udara.

"KID?" dirinya terkejut ketika melihat Kaito ada disana menolongnya. "...bagaimana bisa?"

"Ngobrolnya nanti saja, Tohsaka dan Kokutou sudah menunggu kita disana." ujar Kaito.

"Disana? Bagaimana dengan paman? Apakah rumah aman..."

"Kau tidak perlu khawatir, prioritaskan dirimu sendiri dulu dasar bodoh!" seru Kaito.

"Huh?"

Kaito dengan gesit menghindari tangan-tangan para Vampir yang berusaha menggapai mereka.

Ia membawa Conan ke atap salah satu gedung yang lokasinya 5 gedung dari perkantoran Mouri Kogorou. Setidaknya jarak ini dirasa cukup aman.

Disana, Rin dan Azaka sudah menunggu kedatangan tamu utama mereka. Conan.

"Tohsaka..."

Rin mendekati Conan kemudian mengangkat tangannya dan...

Plak!

Kaito dan Azaka spontan terdiam pucat melihat apa yang dilakukan oleh Rin. Tidak menyangka kalau gadis itu akan langsung menampar Conan.

Conan, di sisi lain, juga terkejut bukan main. Wajahnya panas dan ia bisa merasakan kalau pipinya memerah akibat tamparan Rin yang cukup keras.

"Sudah sadar?"

"Huh?"

"Sudah sadar apa yang baru saja dan apa yang selama ini kau lakukan?" Rin membuka mulutnya.

"Rin..." Azaka menggumam cemas.

Conan memegang wajah kirinya. "Tohsaka, aku..."

Rin menghela napasnya. Berusaha menenangkan dirinya. "Begitu melihatmu entah kenapa perasaan amarah ini langsung meluap. Maaf. Tapi..."

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang