(55)

31 9 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Selamat pagi, Tohsaka-san." sapa Amuro ketika melihat Rin yang baru saja keluar dari rumah keluarga Mouri.

"Oh, pagi, Amuro-san."

"Apakah kau habis menjenguk Mouri Ran-san? Bagaimana kondisinya?" tanya Amuro.

Rin hanya diam. "Kudo-kun tidak mengizinkanku untuk melihat keadaannya."

"Begitu ya?! Apakah dia semarah itu?" tanya Amuro. Tapi, ia kemudian tertawa kecil, "Hahaha, pastinya marah ya?! Karena kalian berempat sudah berteman dekat sejak kau datang dan memulai pergerakan nyata terhadap kasus ini. Anak itu pasti sangat mempercayai kalian, tapi..."

"Kami punya alasannya sendiri untuk tidak memberitahukannya." tegas Rin.

"Ya, aku tahu itu. Entah apa alasan kalian bertiga. Tapi kurasa apa yang sedang kupikirkan persis seperti apa yang kalian bertiga pikirkan."

"Hey, ada yang ingin kutanyakan padamu. Mengenai semalam..."

"Oh, pembicaraan yang sensitif... Lebih baik kita masuk ke dalam." Amuro mengajak Rin masuk ke kafenya.

"Kafenya masih sepi seperti biasa, ya?!" tukas Rin.

"Ya. Agak tidak menyenangkan sebenarnya. Apalagi setelah aku mendengar rumor dari bos kalau kafe menjadi sepi karena ini adalah tempat Azusa-san pernah bekerja. Kau tahu bukan? Orang yang meninggal di tengah meledaknya kasus ini dianggap sebagai kutukan Kirishiki? Bos berkata bahwa orang menelan bulat-bulat rumor tersebut dan menganggap kalau kafe ini membawa sial nantinya." jelas Amuro.

"Begitu ya?!" sahut Rin. Ia lalu duduk di salah satu kursi kosong depan etalase. "...jadi soal semalam..."

"Kau ingin membicarakan soal wanita bernama Aozaki Touko itu, bukan?" tanya Amuro yang sudah menyodorkan segelas teh hangat pada Rin.

Rin mengangguk. "Apa yang dia katakan pada kalian semalam..."

"Tidak banyak. Tapi kurasa itu cukup mengejutkan begitu tahu ternyata selama ini hidup sebagai tukang sihir dan orang gereja sangat ketat."

"Tukang sihir?" Rin bergumam pelan.

"Wanita itu berkata padaku, Kir dan Akai Shuuichi mengenai pembebasan kami bertiga dari 'bimbingan' Holy Church." jelas Amuro.

"Apakah kau tahu apa yang dinamakan dengan 'bimbingan' ini?" tanya Rin.

Amuro mengangguk. "Tapi, wanita itu tidak menjelaskannya secara mendetail juga sih?! Hanya berkata bahwa jika kami mengikuti kemauan mereka untuk 'bimbingan', maka dapat dipastikan saat itu juga kami bertiga akan kehilangan jati diri kami. Aku rasa jika sudah membahas soal kehilangan jati diri, dapat dipastikan kalau 'bimbingan' yang dimaksud tak lain dan tak bukan adalah pencucian otak. Dimana ingatan kita akan dibuat buram sepenuhnya atau dihilangkan sama sekali mengenai kejadian semalam. Namun, wanita itu berkata itu belum seberapanya. Peraturan Gereja mereka sangatlah ketat."

"Lalu?"

"...dia juga berkata, kompensasinya adalah dengan membuat kami harus tutup mulut kepada masing-masing anggota sesama organisasi yang kita naungi. Tentu saja rekan-rekan Akai Shuuichi yang ikut semalam juga diperingati mengenai hal ini. Bahkan pada kasus Kir dia harus memalsukan laporannya kepada atasan CIA nya meski wanita itu mengatakan atasan mereka masih terhubung dengan Asosiasi Penyihir....tapi menurutnya itu tetap berbahaya."

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang