(71)

24 8 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Conan memutuskan untuk kembali ke Tokyo sendirian setelah seluruh teman-temannya memutuskan untuk pergi meninggalkannya. Ia tidak bisa menyalahkan Rin, Azaka maupun Kaito. Tapi bukan berarti ia membenarkan keputusan mereka, atau apakah ia harus menyalahkan keputusan mereka?

Conan menggelengkan kepalanya. Pembunuhan dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan, apapun itu. Ia tetap tidak akan membiarkan dirinya untuk membunuh. Setidaknya tidak akan lagi.

Setidaknya....

....

Setidaknya itu yang ada di pikirannya terlepas dari itu adalah kesalahannya atau bukan....

Kejadiannya terjadi pada awal tahun dimana dia memecahkan sebuah kasus bersama dengan Mouri Kogorou di sebuah pulau di wilayah Izu, Prefektur Shizuoka. Nama pulaunya sendiri adalah Pulau Tsukikage. Sesuai dengan namanya, pulau itu menyimpan misteri soal kematian seorang pianis yang dikatakan mati terbakar saat sedang memainkan alat musiknya. Saat itu, ia memainkan lagu milik Beethoven, Moonlight Sonata dan banyak yang percaya kalau ia terus memainkan pianonya sampai dirinya habis terbakar oleh api.

Pelakunya merupakan salah satu dari kerabat sang pianis yang ingin membalaskan dendam nya karena tahu sang pianis mati karena dibunuh oleh sekelompok orang yang bersekongkol ingin membunuh sang pianis. Conan pada saat itu tidak menyangka kalau pelaku akan bunuh diri dengan membiarkan dirinya terbakar di dalam ruangan di tempat yang sama dengan sang pianis mati dan memainkan nada lagu Moonlight Sonata bersama dengan kobaran api.

Conan ingin menolong pelaku, tapi pelaku malah melemparnya keluar jendela dan mengatakan kalau kematian adalah hal yang baik untuknya dan Conan tidak perlu menyalamatkannya atas dosa yang sudah ia perbuat.**

Sejak kejadian itu, Conan tidak pernah lagi akan membiarkan siapapun, meskipun dia seorang pelaku tindak kriminal untuk mati begitu saja karena itu mempengaruhi mentalnya sendiri dimana ia merasa bahwa ia sudah membunuh mereka. Apa yang ada di pikiran Conan, adalah seperti ini....

Conan memecahkan kasus - pelaku ketahuan - mentalitas pelaku saat aksinya ketahuan akan terganggu dan pada saat itu juga mereka akan menjadi tidak stabil dalam emosinya - pada saat itulah keputusan yang ceroboh akan datang - mental mereka yang tidak stabil disebabkan oleh Conan yang berhasil memecahkan kasus = Conan membunuh mereka.

...setidaknya itu yang ada di pikirannya hingga saat ini....

Oleh karena itu, dia tidak akan membiarkan siapapun baik mereka baik atau jahat untuk mati begitu saja, setidaknya dengan tidak cara dibunuh apalagi melakukan pembantaian massal.

Conan tiba di Tokyo setelah melakukan perjalanan yang lumayan panjang. Hari sudah hampir gelap membuat ia harus segera tiba di rumah sebelum para Vampir berkeliaran atau ia akan menjadi sasaran empuk mereka.

Sesampainya di rumah, ia kaget melihat ada sebuah mobil dari kepolisian yang terparkir di depan rumah Kogorou. Khawatir karena takut akan terjadinya sesuatu, Conan segera naik keatas dan mendapati ada Sersan Takagi dan Polisi Satou yang duduk bersama Kogorou di ruang tamu dengan semua wajah mereka yang tertunduk.

"Takagi-san? Satou-san? Ada apa datang kesini?" tanya Conan.

"Oh, Conan. Akhirnya kau kembali! Darimana saja kamu?" sambut Kogorou yang raut wajahnya langsung berubah menjadi seperti biasa saat melihat Conan.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang