(8)

149 23 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Conan-kun kau sungguhan tidak penasaran dengan gedung itu? Apa jangan-jangan kau juga menganggap cerita Ayumi adalah kesalah pahaman saja?" tanya Mitsuhiko ketika mereka sudah jauh dari lokasi gedung terbengkalai tersebut.

Conan tiba-tiba menghentikan langkahnya. "Perhatikan ke belakang. Apakah Rin-neesan mengawasi kita?" tanyanya.

Ketiga anak usia 6 tahun itu menolehkan kepala mereka ke belakang dan tidak mendapati seorang pun disana.

"Tidak ada siapapun." ungkap Genta.

"Sepertinya kakak itu tidak benar-benar mengikuti kita." cetus Ai.

"Jadi Conan-kun ternyata benar..."

"Ya, aku memang tidak terlalu mempercayai apa yang Ayumi lihat. Tapi aku hanya merasa apa yang Ayumi lihat adalah sebuah petunjuk tentang adanya keanehan di dalam gedung tersebut." ungkap Conan dengan seringainya yang nampak antusias.

"Jadi kita menipu Rin-neesan?" tanya Ai.

"Ahahaaha... Mau bagaimana lagi, Haibara aku juga jujur sangat penasaran." sahut Conan dengan wajah tak berdosanya.

"Aku juga merasa curiga dengan penjaga gedung itu." tukas Mitsuhiko.

Eh? Mitsuhiko juga berpikir demikian? gumam Conan. "Baiklah. Ayo kita kembali kesana."

"Kalau sampai terjadi apa-apa aku tidak ingin bertanggung jawab lho?!" ungkap Ai.

"Tak masalah, serahkan semuanya padaku." seru Conan.

"Kira-kira liontin pemberian Rin-neesan akan berguna tidak ya?" tanya Ayumi.

"Ayumi-chan jangan-jangan kau percaya dengan perkataan Rin-neesan ?" tanya Mitsuhiko.

"Bukan begitu maksudku..."

"Aku paham maksud Ayumi. Mitsuhiko, Rin-neesan bukanlah orang yang jahat. Kenapa dia memberikan sebuah liontin mahal kepada Ayumi hanya demi sebuah kebohongan? Pasti seharusnya ada benda lain yang tidak memiliki nilai yang bisa digunakan untuk membodohi anak-anak bukan? Tapi kenapa dia malah memberikan liontin dengan bandul batu permata asli?" sahut Conan.

"Eh? Itu permata asli?" seru Genta.

"Perhatikan kilauannya. Batu permata asli akan menembus sinar matahari dari sisi manapun dan permata batu merah sangat langka. Hanya orang-orang tertentu yang memilikinya." ujar Conan.

"Jadi maksudmu, kalau wanita itu akan melakukan sesuatu hal yang berbahaya, dia meninggalkan sebuah petunjuk pada kita?" tanya Ai.

"Kemungkinan besar adalah iya." sahut Conan.

***

Mereka tiba kembali di halaman gedung terbengkalai tersebut dan tidak mendapati keberadaan Rin disana yang artinya gadis itu sudah pergi atau menurut intuisi Conan, Rin nekad masuk ke dalam gedung sendirian.

"Sepertinya pria yang menjaga gedung ini juga sudah tidak ada." ujar Genta.

"Tapi orang itu pasti masih ada di dalam gedung. Jadi kita harus masuk secara perlahan." tukas Mitsuhiko.

"Heyy Conan-kun apa benar Rin-neesan ada di dalam? Kalau dia sedang dalam bahaya kita harus segera menolongnya bukan?" tanya Ayumi.

"Aku masih belum terlalu yakin dengan hal itu. Tapi ada baiknya kita memeriksa dulu isi gedung ini." Conan kembali menghampiri sebuah pintu yang terletak di paling ujung koridor terbuka. Ia lalu mengecek gagangnya yang sedikit berminyak dengan sapu tangannya.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang