(57)

24 9 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Ai-kun... Ini sarapanmu, kuletakkan di depan kamarmu ya?!" ucap prof. Agasa sambil meletakkan sepiring roti tawar dengan selai stroberi di atasnya. Juga segelas susu hangat.

"Terimakasih banyak, profesor..."

"Sudah berapa lama dia murung terus di dalam kamarnya?" tanya Akai pada prof. Agasa.

"Semenjak malam itu disaat kalian berhasil menumpas organisasi. Shinichi datang kemari dan memberitahukan padanya kalau obat itu tidak memiliki penawar sama sekali...." prof. Agasa kembali berjalan ke ruang makan dan duduk bersama Akai untuk sarapan pagi.

"Kalau tidak salah kau juga bercerita soal ibumu yang..."

"Aku belum memberitahukan hal ini padanya. Ibu dan Sera pasti akan panik. Aku juga tidak yakin reaksi apa yang akan ibu berikan ketika mendengar berita ini. Apakah sungguhan tidak ada penawarnya?" jelas Akai.

Profesor terdiam sejenak. "Shinichi juga tidak pernah lagi terlihat. Padahal biasanya anak itu selalu datang kesini. Meski hanya sekedar menampakkan wajahnya saja..."

"Ohh iya, bagaimana dengan kabar Genta?" tanya Akai.

"Dia sudah baik-baik saja bersama dengan kakek-neneknya di Fukuoka. Aku hanya menginginkan anak itu merasa lebih nyaman dan tidak selalu mengingat kematian orangtuanya. Maka dengan hidup bersama kakek-neneknya tentu merupakan hal yanh baik. Disini, juga sudah terlalu berbahaya. Dia menjadi incaran para Vampir...." jelas prof. Agasa.

"Hmph. Kau benar."

***

Entah sudah berapa hari Ai tidak keluar dari kamarnya. Dua? Tiga? Ia tidak menghitungnya sama sekali. Makanan yang dibawakan oleh profesor hanya ia letakkan di dalam kamarnya. Meletakkannya di suatu tempat dan tidak pernah menyentuhnya sama sekali. Profesor tidak pernah mencurigainya karena ia selalu dengan teliti kapan waktu ia harus mengembalikan piringnya di depan pintu kamarnya kembali. Sementara makanannya ia letakkan di dalam kantung plastik.

"Kau sudah berhasil mengalahkan organisasi itu ya? Hmph, aku turut senang mendengarnya. Dengan ini aku bisa..."

"Tidak ada..."

"Eh?"

"Tidak ada penawar apapun untuk obat itu, Haibara. Maaf."

"Eh? A, apa maksudmu? Kau sedang tidak bercanda, kan, Kudo-kun?"

"Tidak ada penawar untuk obat APTX4869 itu, Haibara. Mereka mengatakannya padaku. Kita akan terus seperti ini selamanya...."

Ai menghela napasnya dengan berat. Betapa naif nya aku terus menerus yakin kalau obat itu akan memiliki penawar... Sedari awal meminumnya aku sudah bersiap akan semua konsekuensinya karena kukira aku akan segera mati. Tapi, tubuhku malah mengecil dan kupikir semuanya akan berakhir sampai aku bertemu dengan orang itu...

Ai menatap langit kamarnya. Dengan wajah dan tatapan penuh harapan, dia selalu membantuku demi mencapai tujuannya.... Aku tahu, aku tidak lebih adalah seorang yang bisa membantunya mengembalikan tubuhnya kembali seperti semula...entah seberapa baiknya dia padaku. Kudo Shinichi....secara tidak sadar kau membangun dosamu sendiri dan tertimpa oleh karma-mu sendiri... Ataukah ini memang hanya nasibmu yang kurang beruntung?

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang