(36)

65 12 0
                                    

~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Edogawa-kun, hari ini sama sekali tidak kemari, ya?" tanya Ai pada Prof. Agasa malam itu.

Prof. Agasa yang tengah bersantai di atas sofanya menggelengkan kepalanya. "Anak itu hanya bilang kalau dia akan melakukan penyelidikan bersama Tohsaka-kun dan yang lainnya.... Ada apa?"

Ai terdiam beberapa saat. Ia memikirkan apakah lebih baik memberitahu profesor soal kejadian tadi siang, atau menunggu Conan saja. Tapi, menunggu Conan adalah hal yang membuang-buang waktu. Ai tahu, Conan dan teman-teman barunya pasti sedang berusaha keras dalam menangani kasus ini. Jadi....

"Tadi siang, aku Yoshida-san dan Tsuburaya-san mengunjungi rumah Kojima-san." Ai mulai menceritakan pengalamannya tadi siang pada Prof. Agasa.

Sementara pria tua itu ikut mendengarkan. Disana, kebetulan juga ada Subaru yang baru saja selesai melakukan pekerjaannya di dapur, membersihkan semua peralatan makan yang digunakan hari itu. Pria berkacamata itu juga ikut mendengarkan.

Beberapa menit setelahnya, Ai telah menyelesaikan ceritanya dan menatap dua pria yang kini ada di hadapannya.

"Jadi, wanita tua yang menghampiri kalian sungguh mengatakan hal itu?" tanya Subaru.

Ai mengangguk. "Darisana aku mulai curiga dan mengingat perkataan Tohsaka-san tentang pelaku dari semua pembunuhan yang terjadi. Apakah mungkin saja salah satu dari rumah itu..." Ai benci dengan pikirannya. Tapi, hanya itu satu-satunya kemungkinan untuk saat ini.

"Apakah kau merasa kalau Genta-kun akan mengatakan hal demikian?" tanya Prof. Agasa. "...anak itu mengatakan dia baik-baik saja tapi kalimatnya seperti bukan kalimat yang diucapkan atas kehendaknya..."

"Itu benar. Dia berbicara seakan ada seseorang yang mengendalikan semua perkataannya. Tapi, itu hanya firasatku saja." jelas Ai.

"Sepertinya jika kita ingin membantu Genta-kun, kita harus meminta bantuan dari Tohsaka-kun dan kawan-kawannya." ujar Prof. Agasa.

"Aku setuju. Hanya mereka yang mengerti bagaimana cara menghadapi Vampir..."

"Tapi jika terlalu lama Kojima-san..."

"Jangan paksakan dirimu. Atau apakah kau tahu bagaimana cara menghadapi makhluk tersebut? Bagaimana jika mereka memiliki kekuatan supernatural yang mampu melukai kita dalam satu serangan?" kelak Subaru.

"Itu..." Ai mengurungkan niatnya.

"Tenanglah, besok pasti Conan-kun akan kesini bersama yang lainnya." tegas Prof. Agasa.

***

Pagi semuanya. Namaku Takeyama Mitsuo. Ahh kurasa tidak perlu lagi kita berkenalan. Tapi, yasudah, anggap saja ini hanya sebagai pembuka untuk memasuki ceritaku di episode terbaru ini.

Kehidupanku? Bukan apa-apa. Maksudku tidak ada yang istimewa. Semuanya biasa. Pagi ini juga biasa. Sarapan pagi juga seperti biasa, sepertinya. Seperti yang aku bilang di awal, semuanya biasa saja. Tidak ada yang spesial. Aku membuka jendela kamarku. Kembali melihat pemandangan yang sama. Juga orang yang sama. Seorang pria berkacamata dengan rambut coklatnya. Dia selalu berjalan pagi di sekitaran sini. Kalau tidak salah, dia adalah orang yang selalu terlihat bersama seorang Profesor aneh di kompleks sebelah.

Aku kemudian keluar dari kamarku yang ada di lantai dua. Mendengar suara ribut di lantai satu, membuatku ingin tahu apa yang terjadi.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang