(59)

29 9 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Rin membuka matanya ketika sayup-sayup mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya. Staminanya sudah kembali seperti semula pagi itu jadi dia bisa menggerakkan seluruh tubuhnya. Ia berpikir, yang datang adalah Azaka.

Rin memutuskan untuk segera membuka pintu dengan keadaan yang amat sangat berantakan dan menyesali keputusannya ketika melihat sosok yang menunggunya di depan pintu.

"Yo, pagi, Tohsaka."

"Ku, Kuroba-kun?"

Selang beberapa menit setelah adu cekcok mereka berdua dimana Rin yang mengomel-omel dan menyuruh Kaito menunggu diluar sementara ia berpakaian rapih, Kaito sudah duduk di dalam apartemen tersebut sementara Rin menyiapkan segelas teh hangat untuknya.

"Mau apa kau datang kemari?" tanya Rin.

"Dasar bodoh! Urusan kita belum selesai, bukan? Aku benar-benar muak kalau hanya menunggu bocah berkacamata itu diam merenungi kesedihannya.."

"Dan bagaimana kalau kau yang ada di posisinya?" Rin menyela dengan santainya.

Kaito sukses terdiam. "...aku hanya ingin mengakhirinya."

"Hmm?"

"Ayo kita bertemu kembali dengannya."

"Kau menyadarinya?"

Kaito mengangguk.

"Semuanya menjadi sangat kacau. Gadis bernama Sunako itu sudah mengkhianati kita. Padahal kita sudah berhasil menghancurkan organisasi." cetusnya.

"Aku akan panggil Azaka kesini. Kau tunggulah." ujar Rin yang pergi untuk memanggil Azaka di kamarnya.

"Kita tidak boleh terus seperti ini. Ini pasti keinginan gadis itu sejak awal. Melihat kita terpisah dan menghentikan aksi perlawanan kita terhadap mereka.... Kita harus berbicara dan mengatakan terus terang kepada Kudo mengenai hal yang kita sembunyikan selama ini." jelas Kaito ketika Rin sudah membawa Azaka ke kamarnya.

"Kau selama ini selalu mengawasi rumah keluarga Mouri kan, Rin? Apakah ada pergerakan Vampir yang mendekat?" tanya Azaka.

"Tidak ada. Itu artinya si penyerang belum menerima asupan darah lagi dari Ran. Entah siapa pelakunya, aku memiliki firasat kalau dia adalah orang yang Ran kenal." tanggap Rin.

"Kenapa bisa begitu?" Azaka kembali bertanya.

Kaito pun menjelaskan, "Mouri-san ditemukan diluar rumahnya bukan? Itu tandanya ada seseorang yang memanggilnya namun Mouri-san sepertinya sangat berhati-hati dengan hal ini. Daripada mengundangnya masuk ke dalam rumah, ia lebih memilih untuk menemuinya diluar..."

"...dan saat itu Mouri Kogorou juga ada di dalam rumah yang artinya Ran tidak ingin hal ini diketahui oleh Ayahnya. Karena itu, dia keluar atas kehendaknya sendiri untuk melihat orang yang memanggilnya." Rin menyahuti.

"Benar. Dia mengenal orang ini dan ingin memastikan sesuatu....atau mungkin alasan lainnya yang membuat dia mau memenuhi panggilan tersebut dan menemuinya diluar rumah." sahut Kaito kembali.

"Dan pada saat itu, orang itu menyerang Ran...." tutur Azaka.

"Orang yang dikenal, ya? Kalau diingat-ingat hampir setengah dari anak kelas yang ku tempati, yang pastinya merupakan kenalan Ran, sudah menjadi korban para Vampir itu. Jadi bisa saja..." Rin bergumam.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang