~welcome back to Mai_son12 universe~~
-
-
-
-
-
"Rin, Rin bangunlah. Rin."
Rin yang baru saja membuka matanya merasa kesal karena Azaka membangunkannya dengan paksa.
"Ugh, ada apa?" tanyanya.
"Ini gawat. Ibu Genta-kun, ibu Genta-kun telah tewas...."
Mendengar kalimat tersebut, Rin spontan membuka matanya dan beranjak dari kasurnya. "Kau berkata apa?"
"Kojima-san, ditemukan tewas di kamarnya dengan bekas jeratan tali di lehernya. Kau harus melihatnya sendiri. Semuanya sudah berkumpul disana."
Rin dan Azaka kemudian tiba di rumah Shinichi yang sudah di datangi oleh kepolisian.
"Jadi, Kojima-san ditemukan sudah tidak bernyawa di kamarnya saat kau hendak membawakannya sarapan? Benar begitu, Okiya-kun?" tanya Inspektur Megure pada Subaru.
Subaru mengangguk.
"Inspektur, ini bukan kematian karena pembunuhan yang tengah terjadi disini. Tidak ada bekas luka suntikan di sekujur tubuhnya." lapor polisi Takagi.
"Begitu, ya?! Jadi, penyebab kematiannya?" tanya beliau.
"Bunuh diri."
"Eh?" semua orang terkejut mendengarnya.
Conan yang sudah berdiri di dekat tubuh korban yang mengatakan hal demikian.
"Conan-kun, menyingkirlah darisini. Mouri-kun, tolong jaga anak ini." ucap Inspektur Megure.
"Oyy, Conan." seru Kogorou.
"Tapi, apa yang membuatmu berpikir demikian?" tanya polisi Satou.
"Tidak ada tanda-tanda perlawanan maupun syok dari korban. Ditambah, dia memang sedang mengalami depresi berat. Jadi..."
"Depresi berat, ya?" semua orang mempertimbangkan perkataan anak itu.
"Apa itu benar, Mouri-kun?" tanya Inspektur Megure.
"Itu benar. Kemarin kami mencoba menenangkannya yang mengamuk karena tuduhan warga sekitar. Ia dituduh telah menyebarkan kutukan Kirishiki. Sepertinya hal itu membuatnya benar-benar depresi. Ditambah suaminya sudah..." sahut Kogorou.
"Bunuh diri, ya?" polisi Takagi kemudian mencatat penyebab kematiannya di buku catatannya.
"Tali yang ia gunakan sebagai penjeratnya juga mendeteksi bahwa hanya ada sidik jarinya disana." ucap polisi Satou.
Rin sempurna terdiam melihat kejadian pada pagi itu. Merasa mual, ia pun meninggalkan tempat tersebut.
Kedua orangtuanya meninggal dengan cara yang mengenaskan. Genta-kun masihlah anak kecil berusia 7 tahun. Itu seakan...adalah pantulan diriku. Rin kemudian mengingat kembali kilas hidupnya.
Saat itu, usianya baru menginjak 7 tahun saat Ayahnya berpamitan akan pergi untuk melaksanakan ritual Magus, Holy Grail War keempat yang dilaksanakan di Fuyuki. Waktu itu, ia dan ibunya diungsikan ke kota Miyama. Rin yang saat itu belum mengerti apa-apa mengenai ritual itu, hanya bisa merelakan kepergian ayahnya dengan harapan sang ayah kembali kepadanya.
Namun, di hari ke 10 ritual terjadi, ayahnya ditemukan telah tewas dibunuh oleh seseorang. Pastinya yang merupakan rivalnya selama ritual dijalankan. Kematian dalam Holy Grail War memanglah hal yang wajar. Tapi, bagi Rin yang saat itu belum mengerti apa-apa tentunya merasakan kehilangan yang amat sangat. Karena hal itu, ibunya menjadi stress dan mulai mengalami gangguan mental. Lalu, untuk beberapa bulan setelahnya juga ikut menyusul sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tales Of Magician
FanfictionTohsaka Rin diperintahkan oleh Menara Jam tempat ia menuntut ilmu untuk menemukan dan menyelidiki keberadaan pemilik Forth Magic yang namanya sudah menghilang berpuluh-puluh tahun lamanya. Namun, karena akibat kesalahan informasi, membuat Rin harus...