~~welcome back to Mai_son12 universe~~
-
-
-
-
-
Rin dan Azaka berhenti di sebuah pematang sungai. Entah sejak kapan ini menjadi tempat favoritnya untuk berhenti sejenak semenjak ia pindah ke Beika.
"Rin?" Azaka khawatir dengan kondisi Rin.
Rin mengambil sebuah batu dan kemudian mengangkat tangannya.
"Rin? Kumohon jangan lakukan hal bodoh..."
"AARKHH MENYEBALKAN...." Rin melempar batu besar itu sekuat tenaga ke air sungai menciptakan dua loncatan batu sebelum akhirnya batu itu benar-benar tenggelam.
"Rin?" Azaka kini menatap Rin dengan konyol. Merasa kecemasannya merupakan hal yang membuang-buang waktu.
"Kau juga daritadi hanya Rin, Rin, dan Rin. Berpikirlah sedikit dasar bodoh. Tidakkah kau merasakan adanya aura Jinrou disana?" seru Rin yang kini melemparkan kekesalannya pada Azaka.
Sekarang aku kena getahnya. "Tentu saja aku merasakannya kepala batu! Tapi, saat itu aku benar-benar khawatir padamu. Kukira kau akan kecewa berat karena diperlakukan seperti tadi. Lalu, kau akan menangis putus asa dan..."
"Hmph, untuk apa aku melakukan hal itu?" tukas Rin. "Lagipula, jika aku adalah mereka yang tidak tahu apa-apa, tiba-tiba ada seorang asing yang sok berlagak hendak memeriksa TKP, aku juga akan melakukan hal yang sama. Jadi, yang tadi adalah sesuatu yang tidak akan membuatku marah." jelas Rin.
"Lalu teriakan yang barusan?" tanya Azaka.
"Aura itu bodoh. Harus berapa kali kukatakan? Ada Jinrou disana. Itu pasti dia dalangnya yang membuat polisi datang lebih awal padahal tidak ada yang memanggil." Rin masih terus mengumpat kesal.
"Kurasa khawatir padamu adalah hal yang percuma." sahut Azaka.
"Huh, khawatir padaku? Jika kau khawatir padaku itu tandanya kau salah orang. Aku tidak akan mudah jatuh hanya karena hal barusan." sanggah Rin dengan senyuman sombongnya.
"Sepertinya aku memang masih harus mengenalmu lebih dalam." tukas Azaka.
"Lalu, kau sendiri bagaimana? Bagaimana tanggapanmu dengan kejadian barusan?" tanya Rin pada Azaka.
"Biasa saja. Aku juga berpikir aku akan melakukan hal yang sama jika aku ada di posisi mereka. Lagipula, di mata mereka kita ini menyebalkan. Bersikap sok tahu." cetus Azaka.
"Hmmm? Begitu ya?!"
"Syukurlah ternyata kau adalah tipe orang yang seperti itu. Aku jadi tenang sekarang." ucap Azaka.
"Seharusnya aku yang mengatakan hal itu padamu tahu!" tukas Rin.
"Hmph."
Mereka kemudian terdiam beberapa saat sebelum akhirnya mengeluarkan tawa renyah mereka. "Hahahahaha..."
"Hahahaha..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tales Of Magician
FanfictionTohsaka Rin diperintahkan oleh Menara Jam tempat ia menuntut ilmu untuk menemukan dan menyelidiki keberadaan pemilik Forth Magic yang namanya sudah menghilang berpuluh-puluh tahun lamanya. Namun, karena akibat kesalahan informasi, membuat Rin harus...