(51)

38 11 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Beika, Tokyo. Pukul 18.00 p.m!

Mobil Amuro menjemput Azaka di depan apartemennya dan mereka langsung menuju Shibuya. Rin sudah tiba disana bersama dengan Akai.

"Menurut informasi yang kudapatkan, organisasi itu akan melakukan pembunuhan pada pukul 20 malam nanti. Masih ada waktu untuk menyusun strategi secara matang. Kir juga sudah ada disana. Oh, jika harus kuperjelas lagi, Kir adalah seorang mata-mata CIA yang namanya juga tergabung dengan NOC dan memiliki nama asli, Mizunashi Rena. Dia juga sudah mengatakan padaku kalau dia sudah siap dengan segala kemungkinan disana." ujar Amuro kepada seluruh orang yang hadir dalam misi tersebut lewat mikrofon kecil yang terpasang di lehernya.

"Apakah dia bersama Vermouth?" tanya Conan.

Amuro menyentuh earphone sebelah kirinya dan mendengarkan sesuatu darisana.... Lalu ia mengangguk. "Wanita itu mengatakan, iya."

***

Shibuya, Tokyo. Pukul 18.15 p.m!

"Amuro-san mengatakan kalau pembunuhan itu akan terjadi pukul 20 nanti. Bagaimana menurutmu?" tanya Rin pada Akai. Ia sudah menemani pria itu pada posisinya diatas salah satu gedung pemancar langit.

"Pukul 20 ya? Jika benar begitu, maka helikopter mereka akan terlihat sekitar 15 menit sebelum waktu pembunuhan dimulai." sahut Akai.

"Mereka tidak akan menyadari keberadaan kita, kan?" tanya Rin.

"Harusnya tidak. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan temanmu yang ada diatas sana. Apakah dia baik-baik saja?" Akai balik bertanya.

Rin kemudian menyalakan protofon miliknya. "Oyy bodoh. Apakah kau baik-baik saja?" tanya Rin yang ia tujukan untuk Kaito.

"Tidakkah kau bisa menyapaku dengan lebih santai? Seharusnya kau bersyukur aku mau membantu..."

"Yang membuatku terjun ke dalam masalah runyam ini, siapa ya?" Rin kembali mengungkap hal tak terbantahkan itu.

"Gulp. Baiklah, baiklah. Kalau soal itu maafkan aku... Hmm, aku baik-baik saja disini. Beritahu aku jika kau sudah siap, Tohsaka."

"Okee.." Rin kemudian menutup protofon nya. "Dia baik-baik saja." lapornya pada Akai.

"Hmph. Kalian berdua akrab ya?!" ledek pria itu.

Rin hanya diam tidak menjawab. "Kata Kudo-kun, kau sempat bergabung dengan organisasi. Apa yang membuatmu pergi darisana?" tanya Rin yang membahas topik lain.

Akai diam sejenak. "Aku hanya ingin keluar, itu saja. Ada alasan pribadi yang tidak bisa kuberitahukan padamu. Lagipula, identitasku sebagai FBI juga sudah ketahuan." jelasnya.

"Apakah setelah itu kau langsung menggunakan nama Okiya Subaru selepas darisana?" tanya Rin kembali.

Akai menggeleng. "Ada cerita yang cukup panjang dibalik asal-usul identitas Okiya Subaru yang aku gunakan. Semuanya berhubungan dengan organisasi itu. Aku memalsukan kematianku guna mengelabuhi mereka."

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang