~~welcome back to Mai_son12 universe~~
-
-
-
-
-
Conan menuju rumah Profesor Agasa terlebih dahulu sebelum ia menjalankan rencana miliknya. Dirinya kembali disambut oleh Subaru dan Profesor sendiri yang kebetulan saat itu tengah berada di ruang tengah.
"Aku datang, Subaru-oniisan dan Profesor Agasa."
"Oh, Conan-kun. Akhirnya kau datang. Rasanya sudah lama sekali." sambut Profesor.
"Ahahaha. Aku minta maaf, Profesor. Akhir-akhir ini...bagaimana mengatakannya ya..."
"Tidak perlu dijelaskan, Conan-kun. Setidaknya aku kira-kira sudah tahu garis besarnya. Aku juga belum sempat untuk menyampaikan doa-doa kesembuhan untuk Ran. Apakah gadis itu baik-baik saja?" ucap Profesor.
"Kondisinya masih buruk. Tapi, setidaknya tidak seburuk malam itu." jawab Conan. "...lalu bagaimana dengan Haibara.."
"Aku disini." Ai tiba-tiba keluar dari ruangannya.
Conan segera berlari ke arah Ai dan memeriksa kondisinya. "Haibara? Apakah kau baik-baik saja? Apakah ada yang aneh?"
Ai segera menepis tangan Conan. "Ada apa sih? Aku baik-baik saja tahu?!" ujarnya. Masih dingin seperti biasa.
"Tapi bukannya kamu..."
"Ya, ya, aku tahu. Berkat gadis bernama Tohsaka Rin itu kondisiku berangsur pulih. Kurasa aku berhutang budi padanya." sahut Ai.
"Anu, jika aku boleh bertanya... Apa yang Tohsaka lakukan padamu?" tanya Conan.
"Detailnya aku tidak terlalu paham. Tapi yang jelas dia menggunakan sihirnya sendiri dengan liontin merah itu. Kau masih ingat kan? Liontin yang sama yang pernah menyelamatkan kita..." jelas Ai.
Conan mengangguk. "Begitu ya? Apa dia ada mengatakan sesuatu?"
"Tidak ada. Dia hanya menanyakan kondisiku saja. Perasaanku saat itu. Dia juga menyuruhku menjelaskan bagian mana yang terasa sakit... Layaknya dokter, sungguh deh! Tidak ada yang aneh aku jujur." Ai lalu tersenyum. "...dia sungguh menolongku dengan tulus. Aku bisa melihatnya dari tatapan matanya."
Conan terdiam mendengarnya. "Begitu ya?!"
"Jadi, ada apa kamu kesini?" tanya Ai. "Kamu pasti kesini bukan sekedar untuk menanyakan kondisiku saja, kan?"
"Hehe. Kamu memang selalu berhasil menebakku, Haibara." sahut Conan.
Ai tersenyum mengejek. "Tentu saja."
"Ada yang ingin aku sampaikan pada kalian semua. Terutama untuk Profesor, Haibara dan Genta-kun yang ada disini untuk tidak keluar rumah besok dan lusa. Sepanjang besok malam dan lusa."
"Apa maksudmu, Conan-kun?" tanya Profesor.
"Jadi begini..."
Conan lalu menceritakan semua yang sudah ia alami dengan yang lainnya selama beberapa hari ini. Mulai dari pertemuan mereka dengan Ozaki Toshio sampai rencana pembantaian ini.
"Kamu yakin kamu sanggup melakukannya, Conan-kun?" tanya Profesor.
Conan mengangguk. "Aku yakin. Dan sudah sangat yakin. Ini bukan lagi tentang mana salah dan mana benar. Tapi ini tentang bagaimana kita mempertahankan apa yang berharga dan apa yang harus dilindungi. Setidaknya, aku yakin kalau ini tindakan yang benar. Aku tidak peduli jika harus membunuh dan mengotori tanganku selama aku bisa mempertahankan apa yang ingin aku lindungi...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tales Of Magician
FanfictionTohsaka Rin diperintahkan oleh Menara Jam tempat ia menuntut ilmu untuk menemukan dan menyelidiki keberadaan pemilik Forth Magic yang namanya sudah menghilang berpuluh-puluh tahun lamanya. Namun, karena akibat kesalahan informasi, membuat Rin harus...