(39)

54 15 0
                                    

~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Jadi Sakura datang, ya?!" Rin yang sudah kembali siuman dari pingsannya diberitahukan perihal kedatangan Sakura oleh Azaka. Mereka berdua ditawarkan untuk menginap sementara di rumah prof. Agasa.

"Adikmu dewasa sekali, ya?! Kukira dia kakakmu." tukas Azaka.

"Maaf, ya kalau aku tidak memiliki figur seorang kakak." sahut Rin dengan nada mencela.

"Bercanda."

"Jadi, bagaimana dengan kondisi Genta-kun dan ibunya? Kita meninggalkan ayahnya, lho?!" tanya Rin kemudian.

"Genta sepertinya masih mengalami trauma berat. Ibunya juga sudah siuman namun memilih terus mengurungkan diri di kamar tamu, di rumah Kudo-kun." jelas Azaka.

"Mouri-san?" tanya Rin.

"Sudah sadar dan sudah makan malam seperti biasa."

"Bagaimana dengan Haibara-san?"

"Kau berhasil melindunginya jadi dia baik-baik saja. Anak itu juga yang menjahitkan luka tusuk di pinggangmu. Rupanya dia mengerti mengenai soal dunia medis, jadi..."

"Begitu, ya? Syukurlah." Rin menghembuskan napas leganya.

"Jadi, ayah dari Genta sudah..."

Rin mengangguk. "Tidak salah lagi. Alasan ibunya selalu mengurung diri di dalam rumah dan melarang Genta-kun pergi keluar rumah pasti karena hal itu. Ia tidak ingin seseorang mengetahui tentang suaminya yang sudah meninggal. Mungkin ia awalnya panik karena suaminya sudah meninggal namun tiba-tiba kembali hidup."

"Tapi, bukankah jarak dari mereka yang sudah mati dan bangkit kembali paling cepat adalah dua hari? Tapi mengapa?" Azaka merasa ada keanehan disana.

"Kau menyadarinya? Apa kau mengingat apa yang dikatakan oleh ibu Genta-kun ketika Mouri-san menahan tubuhnya? Dia mengatakan 'ini yang mereka katakan padaku', tidakkah kau merasa aneh pada kalimat itu?" jelas Rin.

Azaka terdiam beberapa saat. "Mereka? Apa maksudmu, mereka yang dimaksud adalah.."

"Ada kemungkinan besar ibu Genta-kun mengetahui siapa yang sudah membunuh suaminya. Namun, mereka berhasil memanipulasi otak ibu Genta-kun. Kemampuan Vampir yang paling mereka andalkan adalah hipnotis tingkat tinggi yang mampu bertahan lama." ungkap Rin.

"Mengerikan."

"Aku justru merasa iba pada Genta-kun. Entah pengalaman apa saja yang harus ia lalui selama beberapa hari di dalam rumah itu. Dia, pasti sangat syok dan ketakutan. Aku tidak bisa menjamin jika itu tidak mempengaruhi mentalnya. Dia masihlah anak berusia 7 tahun." ujar Rin.

"Kau benar."

Pintu kamar Rin dan Azaka terbuka dan munculah Conan disana.

"Kudo-kun?"

"Ohh rupanya kau sudah siuman, Tohsaka. Syukurlah." Conan terlihat lega melihatnya.

"Seperti yang kau lihat."

"Haibara menitipkan ucapan terimakasihnya padamu. Dia tidak bisa datang kesini karena sudah sibuk di ruangan penelitiannya." ujar Conan.

"Penelitian? Apa yang diteliti? Hee, Haibara jenius juga." tukas Azaka.

"Obat yang ia kembangkan tentunya. APTX. Kami masih berusaha menemukan data-datanya kembali supaya bisa menemukan penawarnya." sahut Conan.

Rin terdiam mendengarnya. Ia yang mengetahui faktanya... "Bagaimana kondisi Genta-kun?" tanyanya.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang