(75)

18 6 0
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Conan sudah memantapkan hatinya untuk segera menemui Rin dan Azaka di apartemen mereka tapi pergerakannya tertahan ketika melihat Subaru baru keluar dari rumah Profesor Agasa.

"Oh, Conan-kun." sapanya.

Conan menghentikan langkahnya. Ia kembali teringat dengan keegoisannya pekan lalu dan merasa tidak enak sejak saat itu belum berkunjung lagi kerumah Profesor.

"Hmm? Ada apa? Kenapa kau malah diam seperti melihat hantu di siang bolong?" tanya Subaru.

Conan segera tersadar dan tertawa canggung. "Oh. Ahahahaa, bukan apa-apa. Anu..."

"Kau ingin tahu kabar Haibara bukan?" tanya Subaru.

Tepat! Conan bergumam. Tapi, ia tidak sanggup mengungkapkan kalimatnya.

"Dia baik-baik saja."

"Eh?"

"Profesor dan aku sungguh berutang budi pada gadis itu." jawab Subaru dengan senyum leganya.

"Gadis itu? Maksudmu..."

"Benar, si Tohsaka itu. Sejak mengetahui kondisi Haibara yang memburuk dan hampir berubah menjadi Vampir murni yang ia sebut sebagai Death Apostle, gadis itu selalu datang kemari menyempatkan waktunya untuk mengobati Haibara. Aku tidak terlalu paham cara apa yang digunakan gadis itu, tapi dari yang kulihat sepertinya itu sungguh melelahkan." jelas Subaru. "...aku tidak terlalu paham bagaimana dunia pengobatan dalam sihir sih..."

Conan terperangah mendengarnya. Ternyata Rin selama ini...

"Lalu, bagaimana kabar anak-anak yang lainnya?" tanya Conan.

"Ayumi-chan sekarang tinggal sementara bersama pria bernama Amuro itu. Entah apa yang terjadi pada malam dimana ibu Ayumi berubah menjadi Vampir tapi yang jelas Ayumi-chan bercerita ada sosok pria berjas merah yang menolongnya..."

"Pria berjas merah?" Conan seakan familiar dengan penjelasan Subaru. Ya, ia tahu sosok itu. Sosok yang Rin katakan sebagai sosok penjaganya yang bertempat di liontin merahnya....

"...lalu Genta sudah bisa kembali ceria berkat dukungan Profesor Agasa. Dia sedang makan kare buatanku di dalam. Lalu untuk Mitsuhiko...kurasa keluarganya masih terpukul dengan kepergian putri sulung mereka jadi..."

"...untuk sementara waktu mereka butuh waktu sendiri kah?" gumam Conan.

"Itu benar. Tapi, Profesor mendapatkan kabar dari Mitsuhiko bahwa mereka baik-baik saja dan tidak perlu mengkhawatirkan keadaan keluarganya. Mereka hanya murni ingin menutup diri selama masa berkabung untuk sementara waktu." jelas Subaru.

"Uhm. Kurasa tidak akan ada hal buruk yang akan menimpa keluarga Mitsuhiko. Aku percaya pada mereka." sahut Conan.

"Dengan begini kamu bisa tenang bukan, Conan-kun?" tanya Subaru.

Conan menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Terimakasih banyak, Subaru...maksudku, Akai-san. Sampaikan salamku untuk Profesor, Genta dan juga Haibara. Juga permintaan maafku pada mereka." ucap Conan.

"Hehe. Akan kusampaikan, Kudo Shinichi-san."

***

Conan tiba di depan apartemen Rin ketika hujan yang tiba-tiba saja turun berintikan. Ia sedikit mengibaskan rambutnya yang terkena percikan air dari hujan dan segera menuju kamar dimana Rin berada. Suasananya sangat senyap. Gelapnya langit dan hujan gerimis menambahkan kesan yang suram baginya. Ditambah, ketika Conan mengetahui bahwa Rin saat ini seharusnya sedang berkabung karena kematian adiknya.

Tales Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang