15. Serupa tapi tak sama

1.7K 71 1
                                    

Happy reading

Suasana di dalam mobil sangat hening, Lagi lagi saka menggerutu kepada El. Karena enak saja. El tidur Dan dia harus fokus menyetir.

Tapi ia juga tak tega membangunkan El, apalagi dengan kondisi El sekarang.

Akhirnya!. Mobil milik saka sudah memasuki komplek perumahan El. Dan dia pun sedikit merindukan rumahnya yang dahulu, Sebelum ia pindah.

"El" panggil saka lembut.

"Enughhhh" El perlahan membuka matanya, samar samar ia melihat saka tepat berada di depan wajahnya.

Sontak membuat El kaget. "Wohhh, apaan Lo?. Mau mesum ya?"

Saka membulatkan matanya sempurna. "Gila Lo, Siapa yang mau mesum" kesal saka Tak terima.

"Ya, Em. Abisnya Lo ngapain depan wajah gue" tanya El tak enak juga karena menuduh yang tidak tidak.

"Gue mau copot ini. Ngerti" kata saka, dengan melepas sabuk pengaman yang melingkar di tubuh El.

El menyengir tak jelas. "Hehe, sorry. Gue kira..."

"Udah, Mendingan sekarang Lo turun" titah saka.

El menatap saka secara intens. "Lo nyuruh gue turun. Disini?"

Saka mengangguk. "Tega banget asli"

"Tega apaan" heran saka.

"Lo turunin gue dimana, mana horor lagi tempatnya"

Saka menggelengkan kepalanya, Ia mencoba mengecek kening El dengan teliti.

"Lo udah bangun kan El?" Tanya saka heran.

"Yeh, iya lah"

"Ini udah nyampe ongeb" kesal saka.

El membuka mulutnya lebar. "Masa si" ia mencoba melihat ke arah luar, Dan ternyata benar, ini sudah tepat di depan gerbang rumah El.

"Perasaan baru jalan deh tadi, Eh udah nyampe aja"

"Kan Lo tidur, mana inget Lo, mana ileran lagi" Ucap saka, Padahal tidak sama sekali.

El segera mengusap mulutnya. "Masa sih gue ileran" Ucap El, dengan terus mengelap bibirnya.

Saka terkekeh. "Udah, Tadi kan Lo udah lap, jadi sekarang udah bersih" kata saka.

El memutar bola mata memelas. "boong kan Lo" tunjuk El.

"Ngapain boong" jawab saka santai.

El semakin dibuat kesal sendiri oleh saka. "Udah ah, gue mau pulang. Bye" kata El dengan membuka pintu mobil.

Saka melihat setiap gerak gerik El, kemudian ia juga mengikuti El dari belakang.

"Lo, ngapain ngikutin gue" Tanya El, Dan sekarang mereka sudah tepat berada di pintu utama.

"Gue harus Anter Lo sampai ketemu sama bokap Lo, itu amanah dari nyokap gue" kata saka, memang benar adanya.

Kemudian El mengangkat bahunya tak acuh.

Tok tok tok

Krek

Seseorang membuka pintu, El sudah sangat bersiap untuk hari ini. Dan mungkin ini adalah malam yang sangat indah.

"Assalamualaikum om" Ucap saka dengan menyalimi tangan Arya.

Arya menerima nya. Kemudian tatapan Arya berpindah. Arya menatap El dengan tatapan marah nya.

"Masuk" Dingin dan tajam. Itukah yang dikatakan Arya.

El menurut. Dan saka pun sama hal nya dengan El. Saka juga sedikit takut dengan aura ayah El sekarang.

"Maaf om, El tadi sakit, terus saya mau bawa dia ke rumah sakit. Tapi El nya nolak. Dan saya coba bawa dia kerumah.  Terus untungnya El mau di rawat sama mamah saya om" Ucap Saka mencoba menjelaskan.

Arya mengangguk. "Terimakasih saka, kalo gitu silahkan kamu boleh pulang" Titah Arya.

Saka mengangguk. "Baik om, kalo gitu saya permisi" pamit saka. "Assalamualaikum"

"Waalaikumssalam" jawab Arya.

Arya melihat saka yang mulai memasuki mobilnya, hingga perlahan meninggalkan gerbang rumahnya.

.......

"RAQUEL"

BRAKKKK

Pintu kamar El terbuka sangat keras, siapa lagi pelakunya jika bukan Arya.

"SINI KAMU ANAK SIALAN" Ucap Arya, Dengan menarik tubuh El dari atas kasur. Hingga membuat El meringis kesakitan.

"Ayah, lepasin" berontak El lemah.

"MEMALUKAN. BISANYA MENYUSAHKAN SAJA"

PLAKKK

El memejamkan matanya, Pipinya terasa sangat panas juga sakit. Di tambah lagi ujung bibirnya yang sedikit sobek, akibat tamparan keras dari Arya.

"KENAPA KAMU SELALU MEMBUAT SAYA MALU RAQUEL" Bentak Arya, dengan menarik Rambut El kuat.

"Salah El apa ayah" Lirih El. Sungguh kini tubuhnya sangat lemas. "Sampai ayah pukul El kayak gini" Lanjutnya.

Arya menghempaskan tubuhnya ke teras. "Salah kamu adalah, Kamu lahir ke dunia ini, dan membuat istri saya meninggal" Ucap Arya penuh penekanan.

El menahan air matanya supaya tak kembali jatuh. "Kalau gitu, Ayah bunuh El sekarang. BUNUH EL SEKARANG AYAH. ARGHHHHHHHHHHH" Teriak El prustasi.

Namun Arya tak membiarkan nya. Arya memegang dagu El kuat. "Tidak semudah itu anak sialan" setelah mengatakan itu, Arya pergi meninggalkan El yang sudah terkapar lemas.

El mengeluarkan air matanya, tidak peduli. Sungguh El begitu sangat cape. Menghadapi semuanya sendiri.

"E_el" panggil seseorang.

Tanpa melihat El sudah tau siapa itu. "Mau ngapain Lo?" Tanya El dingin.

"Maaf. Maafin ayah yaa" pinta Rachel.

El tersenyum getir. "Salah gue apa Ra" lirih El. "Sampai ayah benci banget sama gue"

Rachel tak kuasa melihat El yang sangat lemah itu. Rachel mencoba mendekatkan dirinya kepada El. Dan memeluknya.

Dan untung Saja tidak ada penolakan dari El.

.......

Sel_21_juni

Jangan lupa vote + follow






SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang